Cek Fakta:  Felix Siauw Bilang 'Membela Kelepon Nggak Ada Dalilnya'

Tangkapan layar (screenshot) sebuah akun Twitter yang diklaim sebagai akun milik Felix Siauw yang memuat unggahan tentang penganan tradisional klepon.
Sumber :
  • Cekfakta.com

VIVA – Akun Twitter bernama @gadisresidu_b3 membagikan gambar tangkapan layar (screenshot) yang diklaim sebagai akun Twitter Felix Siauw, @felixsuauw. Dalam unggahan itu tampak foto wajah Felix Siauw dengan tulisan “membela kelepon nggak ada dalilnya , nggak ada panduannya | membela kurma , jelas pahalanya , jelas pahalanya . jelas contoh tauladannya.”

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

Unggahan itu dihubung-hubungkan dengan kehebohan tentang sebuah gambar penganan tradisional klepon yang disebut tidak islami alias tidak sesuai dengan tuntunan atau ajaran Islam. Sebagian kalangan menganggap unggahan itu ulah kelompok Islam tertentu yang berafiliasi dengan Hizbut Tahrir Indonesia atau simpatisan gerakan khilafah (pemerintahan multinasional dengan seorang pemimpin Muslim).

Berikut kutipan narasi yang diunggah akun @gadisresidu_b3:

Pengamat Tengarai Gerakan Demo RUU Pilkada usai Putusan MK Disusupi Kelompok Radikal

Narasi twit:

“Masih tentang klepon.Masih tentang klepon.
Kan akhirnya jelas HTI dan HTI lagi biangnya.”

Terpopuler: 4 Jenderal Polisi Ikut Seleksi Capim KPK, Sopir Ambulans Minta Biaya Tambahan

Narasi pada gambar:

“membela kelepon nggak ada dalilnya , nggak ada panduannya | membela kurma , jelas pahalanya , jelas pahalanya . jelas contoh tauladannya”

HASIL CEK FAKTA

Berdasarkan penelusuran, tangkapan layar itu hasil suntingan dari twit Felix Siauw pada 30 November 2012. Twit aslinya berisi kalimat sebagai berikut: “membela nasionalisme, nggak ada dalilnya, nggak ada panduannya | membela Islam, jelas pahalanya, jelas contoh tauladannya.”

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan itu, maka konten pada sumber merupakan hasil suntingan. Sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Manipulated Content alias Konten yang Dimanipulasi.

RUJUKAN

https://cekfakta.com/focus/4426

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya