Cek Fakta: Elite PKS Merapat ke Jokowi karena Bosan HTI dan Khilafah
- Cekfakta.com
VIVA – Akun Facebook bernama Ambroncius Nababan atau @ambroncius.nababan mengunggah foto yang memperlihatkan sejumlah politikus bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Presiden, Jakarta, Senin, 20 Juli 2020.
Ambroncius Nababan menuliskan keterangan untuk foto itu bahwa orang-orang yang bersama Jokowi adalah para elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Mereka menemui Jokowi untuk menegaskan sikap mereka mendukung pemerintahan Jokowi karena sudah bosan mendukung gerakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan memperjuangkan gagasan pendirian khilafah Islam alias pemerintahan multinasional yang dipimpin seorang pemimpin Muslim.
HASIL CEK FAKTA
Setelah menelusuri melalui mesin pencari, unggahan foto dengan narasi itu adalah salah atau keliru. Foto yang diunggah akun Facebook Ambroncius Nababan adalah foto pertemuan Pengurus Dewan Pimpinan Nasional Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia dengan Presiden Jokowi, bukan foto para petinggi PKS.
Partai Gelora memang sebagian petingginya ialah mantan politikus PKS, misalnya Anis Matta, Fahri Hamzah, dan Mahfudz Siddiq. Namun, ketiganya telah lama meninggalkan PKS dan mendirikan Partai Gelora; masing-masing sebagai ketua umum, wakil ketua umum, dan sekretaris jenderal.
Dalam pertemuan dengan Jokowi itu, ada petinggi Partai Gelora yang lain, yakni Deddy Mizwar, yang menjabat Ketua Bidang Seni Budaya. Deddy Mizwar sebelumnya merupakan kader Partai Demokrat.
Anis Matta menyatakan pertemuan pejabat teras Partai Gelora adalah bentuk silaturahmi setelah partai yang dia pimpin resmi terdaftar atau mendapatkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM. Silaturahmi Partai Gelora pun akan dilanjutkan dengan semua partai politik di DPR.
Diketahui juga dukungan yang diberikan Partai Gelora kepada Presiden Jokowi dalam konteks pertemuan tersebut adalah dukungan dalam penanganan pandemi COVID-19.
Dengan begitu, unggahan akun Facebook Ambroncius Nababan, menurut kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft, dapat disebut sebagai Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
KESIMPULAN
Bukan petinggi PKS, tetapi silaturahmi antara pengurus pusat Partai Gelora yang telah mendapatkan SK Menkumham dengan Presiden Jokowi. Pertemuan itu tidak ada hubungannya karena bosan dengan HTI dan gerakan khilafah, serta dukungan yang diberikan Partai Gelora ke Jokowi adalah untuk penanganan pandemi COVID-19. (ren)
RUJUKAN
https://cekfakta.com/focus/4416