Cek Fakta: Tentara Merah Partai Komunis China Menyamar di Indonesia

Tangkapan layar sebuah akun Facebook yang menyebut penangkapan enam warga negara China yang menyamar di Indonesia.
Sumber :
  • Cekfakta.com

VIVA – Sebuah akun Facebook mengunggah foto yang menunjukkan aparat Dinas Imigrasi menangkap sejumlah orang yang disebut warga negara China. Akun itu menjelaskan bahwa mereka yang ditangkap sesungguhnya adalah Tentara Merah alias militer China di bawah rezim Partai Komunis China yang kedapatan menyamar sebagai pekerja di Indonesia.

Pemerintah China Berusaha Melakukan 'Konfuniasisasi' Islam di Tiongkok?

Berikut ini keterangan yang dituliskan akun itu:

Penyamaran Kalian Terbongkar Sudah. Mereka ini Aslinya Militer Dari RRC Masuk Ke Indonesia Nyamar Jadi Pekerja Proyek.

Menteri Imigrasi Bakal Jadikan Mutasi Rekening Syarat Keimigrasian Demi Cegah TPPO

Hasil tangkapan semalam di Karawang... pekerja LRT... ternyata TENTARA MERAH PKC... VIRAL KAN...

HASIL CEK FAKTA

Cegah PMI Jadi Korban TPPO, Agus Andrianto Kerahkan 146 Petugas Imigrasi Pembina Desa

Berdasarkan hasil penelusuran, sebagaimana dilansir dari Cekfakta.com, foto yang diunggah akun itu adalah daur ulang foto peristiwa penahanan enam warga negara China di Karawang, Jawa Barat, pada 18 September 2018. Tangkapan layar yang dibagikan oleh Sumber menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga menimbulkan kesimpulan keliru.

Keenam warga asing ditangkap dari salah satu hotel di Karawang itu ternyata pekerja asal China yang legal atau dilengkapi dokumen-dokumen keimigrasian. Karenanya, menurut Kepala Kantor Imigrasi Karawang Yopie Asmara, tidak ada pelanggaran apa pun yang mereka lakukan.

Belakangan, setelah semuanya diperiksa, keenam warga china itu dibebaskan. Memang, menurut polisi, aparat sempat menyita buku saku berwarna merah dengan lambang gambar palu-arit yang segera diasosiasikan sebagai logi partai komunis. Foto buku itu menyebar di media sosial dan mereka dianggap menyebarkan paham komunisme.

Kepala Kepolisian Resor Karawang kala itu, AKBP Slamet Waloya, membantah semua kabar yang beredar bahwa keenam orang asing hendak menyebarkan paham komunis di Indonesia.

RUJUKAN

https://cekfakta.com/focus/4166

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya