Bahayakah Pakai Masker saat Berolahraga dan Bersepeda? Cek Faktanya

Ilustrasi olahraga.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Pemerintah meminta warganya untuk tetap menjaga kesehatan di tengah pandemi corona. Antusiasme berolahraga pun terlihat saat car free day di Jakarta yang dipenuhi warga.

Tren Micro-Workouts, Olahraga di Sela-Sela Waktu

Warga juga diminta tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak saat berolahraga atau pun bersepeda. Meski begitu, muncul anggapan saat berolahraga sebaiknya jangan memakai masker.

Bagaimana anjuran WHO dan tenaga kesehatan?

Kolaborasi Juara Dunia dan Eks Atlet Olimpiade, Ortuseight Luncurkan Sepatu Lari Andalan Terbaru

Penjelasan

Mengutip laman resmi WHO, dijelaskan orang-orang seharusnya tak memakai masker saat berolahraga. Sebab, keringat membuat masker menjadi basah lebih cepat. Akibatnya, akan membuat lebih sulit bernapas dan justru memicu pertumbuhan mikroorganisme.

Perut Buncit Hilang dalam Seminggu? Ini Dia Rahasianya Menurut Binaragawan Ade Rai

"Hal terpenting dalam pencegahan corona saat berolahraga dengan tetap menjaga jarak setidaknya satu meter dari orang lain," kutip VIVAnews dari laman resmi WHO.

Lebih lanjut mengutip VIVA.co.id, Dokter Susanti meminta mereka yang berolahraga agar mengenal dirinya lebih dulu. Misalnya untuk yang memiliki penyakit penyerta disarankan agar berolahraga di dalam rumah saja dan tak perlu memakai masker.

"Karena orang-orang dengan penyakit penyerta, kalau ketularan COVID-19, itu dia sakitnya akan menjadi parah. Sehingga kemungkinan untuk menjadi fatal itu lebih tinggi daripada orang tanpa penyakit penyerta," ujar Susanti dalam diskusi online.

Menurutnya, pemberitaan soal adanya orang yang berolahraga meninggal karena memakai masker dan menghirup karbondioksida, bukan karena pemakaian masker. Tapi, karena ada penyakit sebelumnya seperti jantung atau paru-paru. Karena itu penting untuk memperhatikan alarm dari tubuh saat berolahraga.

"Kalau udah ngerasa rada sesak, pusing, lemas, kesemutan, buka dulu maskernya. Melipir ke tempat yang sepi di mana gak banyak orang, kita bisa jaga jarak, buka dulu maskernya, napas sebentar pakai lagi," lanjut dia.

Lalu, ia menambahkan bila masker yang digunakan sudah basah, maka harus diganti dengan yang kering. Sebab, bila memaksakan memakai masker basah maka akan menyulitkan pertukaran udara.

Adapun bagi pesepeda, Dokter Spesialis Kesehatan Olahraga, dr Grace Jeselini SpKO. MMRS, dalam acara Hidup Sehat tvOne meminta pesepeda menggunakan sepeda yang sesuai postur dan kebutuhan. Lalu, juga harus menyesuaikan dengan jalanan yang dilalui.

Soal penggunaan masker, ia menilai masker bagi pesepeda boleh tetap dipakai. Tapi ia menekankan agar jangan melupakan untuk membawa masker cadangan. Hal itu untuk meminimalisir penumpukan bakteri saat masker lembab.

"Alat pengaman seperti sarung tangan, helm, dan kacamata juga harus dipakai. Pilih baju dan sepatu yang tepat seperti baju yang menyerap keringat," ujar Grace.

Menurutnya, pesepeda juga harus mengisi tenaga dua jam sebelum berolahraga atau bersepeda. Sehingga asupan cairan terpenuhi. Lalu, pastikan juga kondisi tubuh fit dan memahami batas tubuh saat lelah.

"Asupan cairan harus tercukupi, usahakan bawa minum saat bersepeda," kata dia.

Ketua Umum PBPI, Galih Dimuntur Kartasasmita (kiri)

Gelar Rakernas, PBPI Fokus Pembinaan Usia Muda Hingga Adakan Kejuaraan Padel Internasional

Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Kantor KONI, Senayan, Jakarta pada Senin 25 November 2024. 

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024