Facebook Bebas Gunakan Data Pribadi Pengguna Mulai Besok, Cek Faktanya

Ilustrasi login Facebook.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Beredar postingan di media sosial Facebook bahwa mulai bulan Juni 2020 ada peringatan untuk menuliskan pernyataan agar data pribadi di media sosial itu tidak digunakan. Sebab, Facebook disebut telah membuat aturan baru yang memungkinkan penggunaan data pribadi para akun pengguna.

KPU Gandeng Sejumlah Pihak untuk Cegah Hoaks dan Polarisasi di Pilkada 2024

Berikut kutipan narasinya: 

PERINGATAN.
Jangan lupa besok mulai aturan Facebook baru di mana mereka dapat menggunakan foto Anda. Jangan lupa batas waktu hari ini!!! Ini dapat digunakan dalam kasus pengadilan dalam litigasi terhadap Anda, Semua yang pernah Anda posting menjadi publik mulai hari ini, bahkan pesan yang telah dihapus,
" demikian kutipan awal postingan tersebut, Minggu 7 Juni 2020. 

Kapolri: Berita Hoax Ancaman Tertinggi di Pilkada 2024

Postingan itu juga menyerukan seluruh pengguna Facebook untuk menyebar seruan menolak aturan tersebut dengan menuliskan algoritma berbentuk pernyataan. Pengguna facebook diminta menyalin dan menempel kembali pesan tersebut.

"SAYA TIDAK MEMBERI IZIN FACEBOOK UNTUK MEMBAGIKAN APAPUN TENTANG YANG TELAH SAYA LETAK DI SITUS MEREKA,. FOTO, KIRIMAN SAAT INI ATAU LAMA, NOMOR TELEPON ATAU EMAIL.. TIDAK ADA YANG BISA DIGUNAKAN DALAM FORMULIR APAPUN TANPA IZIN SAYA.

Hati-hati Terjebak Hoax! Kenali Tanda-Tanda Beritanya Palsu

Verifikasi Fakta

Berdasarkan penelusuran, informasi tersebut sudah dibantah oleh pihak Facebook. Melalui kanal FBFact-nya, pihak Facebook menyatakan bahwa pengguna Facebook memiliki semua konten dan informasi yang sudah diunggah di Facebook.

“Anda mungkin sudah melihat kiriman yang meminta Anda untuk menyalin dan menempel pemberitahuan untuk mempertahankan kontrol atas hal yang Anda bagikan di Facebook. Jangan percaya itu. Ketentuan kami sangat jelas: Anda memiliki semua konten dan informasi yang Anda kirimkan di Facebook, dan Anda dapat mengontrol bagaimana kiriman tersebut dibagikan melalui privasi dan pengaturan aplikasi. Seperti itu cara kerjanya, dan belum berubah,” tulis Facebook pada kanal FBFact.

Lalu, penelusuran kepada kebijakan data Facebook pun diketahui bahwa revisi terakhir dibuat pada 19 April 2018. Dengan demikian, belum ada perubahan kebijakan dari Facebook. Diketahui pula bahwa isu serupa sempat muncul pada tahun 2019.

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka klaim narasi tersebut tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.

Sumber rujukan: cekfakta.com

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya