Golongan Darah A Lebih Rentan Corona Covid-19, Ini Faktanya
- ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
VIVA – Kategori golongan darah sempat dikait-kaitkan dengan kerentanan terhadap virus Corona baru atau Covid-19. Bahkan, sempat muncul dugaan Covid-19 rentan menginfeksi golongan darah O.Â
Pasalnya, pemilik golongan darah O diklaim memiliki sifat yang mudah bergaul. Hal itu pun dibantah karena penularan Covid-19 tak bergantung pada golongan darah, tapi droplet atau percikan air liur.
Kini muncul lagi asumsi golongan darah A lebih rentan terhadap Covid-19. Sementara, golongan darah O disebut lebih resisten terhadap virus ini. Benarkah demikian?
Verifikasi Fakta
Mengutip VIVA.co.id yang melansir laman Asia One, para peneliti di China melakukan penelitian terhadap lebih dari 2.000 pasien yang terinfeksi Covid-19 berdasarkan kategori golongan darah di Wuhan dan Shenzhen. Para peneliti dipimpin Wang Xinghuan dengan Pusat Pengobatan Berbasis Bukti dan Terjemahan di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan.
Mereka mengambil pola golongan darah para pasien dan membandingkan dengan populasi masyarakat yang sehat di daerah setempat. Hasil penelitian menunjukkan pasien dengan golongan darah A memiliki tingkat infeksi lebih tinggi dengan gejala lebih parah daripada golongan darah lainnya.Â
Para peneliti juga mendesak pemerintah dan fasilitas medis mempertimbangkan perbedaan golongan darah saat merencanakan langkah mitigasi atau merawat pasien Covid-19. Pasien dengan golongan darah A dinilai perlu secara khusus memperkuat perlindungan pribadi untuk mengurangi kemungkinan infeksi.
Meski begitu, para peneliti mengakui studi ini masih awal dan memerlukan penelitian lebih dalam lagi. Selanjutnya, menurut makalah dari Medrxiv org pada 11 Maret, diungkapkan golongan darah O memiliki risiko lebih rendah dibandingkan golongan darah lainnya.
Lalu, disebutkan juga dari 206 pasien Covid-19 yang meninggal di Wuhan, sebanyak 85 di antaranya memiliki golongan darah A. Pola ini ada pada kelompok usia dan jenis kelamin yang berbeda.
Kemudian, peneliti dari Laboratorium Hematologi Eksperimental di Tianjin, Gao Yingdai, yang tak terlibat dalam penelitian ini mengatakan sampel dapat diperbesar. Ia mengkritik keterbatasan penelitian ini tak memberikan penjelasan tentang fenomena seperti interaksi molekuler antara virus dan berbagai jenis sel darah merah.
Menurutnya, masyarakat tak perlu panik terhadap hal ini. Semuanya tetap harus cuci tangan untuk menghindari infeksi virus ini.
"Jika Anda punya golongan darah A, tidak perlu panik. Itu tidak berarti Anda akan terinfeksi 100 persen. Jika tipe O, itu tidak berarti Anda juga benar-benar aman. Anda masih perlu mencuci tangan dan mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh pihak berwenang," katanya.