KRL Bogor-Jakarta Kota Berisiko Penyebaran Corona, Cek Faktanya
- ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
VIVA – Beredar sebuah foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sedang memaparkan presentasi dalam sebuah forum. Presentasi yang menarik perhatian netizen soal adanya risiko kontaminasi terbesar virus Corona Covid-19 terjadi di wilayah KRL-2 atau Rute Bogor-Depok-Jakarta Kota.
Pada tayangan yang sama, terdapat pula keterangan soal jarak tempuh dari lokasi tinggal pengidap Covid-19 dengan transportasi publik lebih kurang 55 menit. Selain itu, dituliskan juga Zona KRL-4 jalur Cikarang-Bekasi-Jakarta Timur dilaporkan relatif bebas dari Covid-19 untuk sementara ini.
Paparan Anies tersebut mengundang tanya soal kebenaran informasi tersebut. Termasuk dari mana riset dan datanya sehingga bisa disimpulkan hal tersebut. Benarkah rute KRL Bogor-Depok-Jakarta Kota memiliki risiko kontaminasi Covid-19 terbesar?
Verifikasi Fakta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membenarkan soal area berisiko penyebaran Covid-19. Data tersebut didapat dari hasil kalkulasi Pemprov DKI atas titik-titik lokasi orang yang dipantau serta pasien yang diawasi terkait Covid-19.
"Saat ini kita punya potensi risiko-risiko, salah satunya adalah transportasi (publik)," kata Anies di Balai Kota.
Meski begitu, ia mengatakan bukan berarti rute Jakarta Kota-Bogor berbahaya dan harus dihindari. Sebab, Pemprov DKI dengan pihak terkait akan meningkatkan langkah mitigasi pada jalur tersebut.
"Ini tujuannya untuk internal supaya bisa bersiap dan bisa melakukan langkah-langkah mitigasi," kata Anies.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa, mengatakan peluang Covid-19 tersebar ada di semua area publik. Meski begitu, semua instansi baik dengan Kereta Commuter Indonesia, operator kereta bandara, dan Railink berkoordinasi untuk mencegah merebaknya Covid-19.
"Risiko terkontaminasi virus Corona bisa terjadi di semua area publik," katanya.
Ia pun mengingatkan para pelanggan bisa memanfaatkan fasilitas stasiun seperti toilet dan tempat wudu untuk mencuci tangan. KCI juga menyediakan hand sanitizer di sejumlah gerbong.
"Kami juga berharap agar etika bertransportasi pada saat pengguna sedang mengalami kondisi kurang sehat seperti flu, batuk, dan lainnya yang berisiko menularkan agar dengan kesadaran secara pribadi menggunakan masker saat menggunakan jasa kereta api," katanya.
Terkait hal ini, Vice Prsident Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, memastikan akan berupaya agar KRL dapat mengantisipasi peredaran Covid-19. Ia mengimbau agar penumpang tak meludah di sembarang tempat di stasiun maupun di kereta. Termasuk menggunakan masker saat sakit dan masa penyembuhan.
"Menjaga kebersihan, antara lain mencuci tangan dengan benar, serta memeriksakan diri ke pos kesehatan bila merasa kurang sehat," katanya.