Virus Corona Covid-19 Mati pada Suhu Panas, Ini Faktanya
- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
VIVA – Beredar pesan berantai melalui whatsapp soal Covid-19 yang diklaim akan mati bila terkena panas termasuk saat berada di bawah sinar matahari. Tak hanya pesan berantai tersebut, sebuah artikel dari UNICEF juga menyebutkan paparan sinar matahari selama dua jam akan membunuh virus itu.
Benarkah Covid-19 dapat mati dalam suhu panas atau di bawah sinar matahari?
Verifikasi Fakta
Mengutip Cekfakta.com, Wakil Kepala Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekular Eijkman, Herawati Sudoyo, mengatakan belum ada penelitian soal suhu udara dapat membunuh Covid-19.
Meski begitu, diyakini virus corona memang akan mati bila dipanasi pada suhu 56 derajat celsius selama 30 menit. Adapun suhu di Indonesia tak mencapai 56 derajat.
“Sampai sekarang belum ada penelitian mengenai peran dari suhu terhadap mati atau hidupnya virus corona,” kata Herawati.
Laporan cuaca dari Google Weather, suhu di Jakarta hari ini 30 derajat celsius. Kategori panas ekstrem yang pernah terjadi pada Oktober 2019 mencapai 37-39 derajat celcius.
“Jadi itu sangat spekulatif kalau dibilang temperatur akan mengurangi (potensi terinfeksi corona),” kata Herawati.
Kemudian China Daily juga membantah sinar matahari dapat mematikan Covid-19. Sebab, radiasi matahari tak bisa mencapai 56 derajat celsius. Karena itu virus tak dapat dibunuh sinar matahari.
Kesimpulannya belum ada penelitian sinar matahari dapat membunuh Covid-19. Konten pesan berantai tersebut masuk kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.