Aspirin Jadi Pertolongan Pertama Serangan Jantung, Cek Faktanya
- U-Report
VIVA – Serangan jantung menjadi momok yang menakutkan karena terjadi secara tiba-tiba. Suami Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclair pun meninggal dunia mendadak akibat serangan jantung ini di usia 40 tahun.
Sejumlah mitos untuk pertolongan pertama serangan jantung pun kerap muncul. Diantaranya mitos anjuran menusuk jarum pada ujung jari hingga menepuk tangan orang yang sedang terkena serangan jantung.
Tentunya, penanganan serangan jantung harus dilakukan secara cepat agar tak mengakibatkan komplikasi. Dokter Spesialis Jantung, Dr Vito A. Damay Sp. JP(K) menjelaskan empat hal pertolongan pertama bagi seseorang yang terkena serangan jantung.
1. Obat golongan isosorbid
Obat golongan isosorbid dinitrat lebih dikenal masyarakat dengan sebutan 'obat di bawah lidah'. Sebab bila terkena serangan jantung, obat ini harus diletakkan pada bawah lidah tanpa perlu dikunyah.
Obat golongan ini akan membantu melebarkan pembuluh darah koroner. Tapi setelah itu, penderita serangan jantung harus segera dibawa ke rumah sakit.
"Apabila gejala serangan jantung yang dialami sangat khas, obat di bawah lidah tersebut membantu mengurangi nyeri dan segeralah ke rumah sakit terdekat," kata Vito seperti dikutip dalam VIVA.co.id.
2. Obat aspirin
Mereka yang terkena serangan jantung diperbolehkan mengunyah obat golongan aspirin dua sampai empat tablet. Satu tabletnya mengandung dosis 80-100 miligram.
Baik obat isosorbid maupun aspirin sebaiknya didapat dari dokter jantung dan pembuluh darah. Karena harus digunakan sesuai petunjuk dokter dengan pemeriksaan jantung sebelumnya.
"Apabila belum pernah periksa dan tidak punya obat tersebut maka jangan sembarang minum obat milik orang lain. Sebaiknya segera ke rumahsakit, berikan cukup oksigen," kata Vito.
3. Teknik kompresi dada atau CPR
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru-paru merupakan tindakan yang dilakukan untuk orang yang henti napas karena sebab tertentu. CPR dianggap bisa membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup sama sekali.
"Penting sekali, setiap orang baiknya bisa CPR, terutama wartawan, polisi atau orang yang bertugas di keramaian atau public area," kata Vito.
4. Segera ke rumah sakit
Segeralah bawa ke rumah sakit bila melihat orang yang menunjukkan gejala serangan jantung. Sehingga bisa mendapatkan penanganan langsung dari dokter.