CEK FAKTA: Pemerintah Kelola Blok-blok Migas dari Asing
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA – Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin menyampaikan visi misinya dalam debat kelima atau debat terakhir pada Sabtu malam, 13 April 2019.
Jokowi mengatakan, selama 4,5 tahun terakhir bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla berjuang mengembalikan watak asli pembangunan Indonesia, yang akan bertumpu pada pemerataan.
Calon petahana itu juga menyampaikan, pemerataan itu yang membuat pemerintahannya berjuang kembali mengambil alih sumber daya alam yang selama ini dikuasai asing, dikembalikan kepada negara. Ia merujuk pada pengelolaan Blok Rokan, Blok Mahakam, dan Freeport Indonesia.
Paslon nomor urut 01 itu memastikan, akan memperjuangkan kemandirian Indonesia. Karena dengan mandiri, maka ekonomi yang adil dan sejahtera bisa diwujudkan.
Cek Fakta:
Dikutip dari “Kinerja Empat Tahun” Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di situs presidenri.go.id disebutkan pemerintah mengambil alih blok-blok migas besar dan menyerahkannya kepada Pertamina. Upaya itu demi kuatnya ketahanan energi nasional.
Pengalihan pengelolaan blok-blok migas besar yang habis kontrak kepada Pertamina pada 2018.
- Blok Rokan (berakhir Agustus 2021).
- Blok Mahakam (berakhir Desember 2017).
Setelah 50 tahun dikelola Total E&P, Blok Migas Mahakam dikelola Pertamina sejak Januari 2018.
Potensi pendapatan negara dari pengalihan pengelolaan blok migas Rp825 triliun (2021-2041).
Divestasi Freeport Indonesia:
Setelah 50 tahun dikuasai pihak asing, Indonesia akhirnya menguasai 51 persen saham Freeport Indonesia. Sebesar 10 persen divestasi saham Freeport untuk Papua.