CEK FAKTA: Jokowi Bangun Infrastruktur Bandara hingga Telekomunikasi

Alat berat menyelesaikan pembangunan konstruksi Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo, DI Yogyakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

VIVA – Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menjawab panelis mengenai pembangunan infrastruktur RI yang berpengaruh pada daya saing ekonomi Indonesia di dunia internasional. Jokowi menegaskan akan konsisten membangun infrastruktur jika kembali terpilih di Pilpres 2019. 

Dukung Proyek PIK 2, JMBB: Ciptakan Lapangan Kerja Baru, Tingkatkan Infrastruktur Lokal

Jokowi menjabarkan, pemerintahannya saat ini sudah membangun dan mengembangkan banyak ruas jalan nasional, tol, pelabuhan, dan bandara selama menjabat. Sebab, menurut Jokowi, konektivitas merupakan kunci peningkatan daya saing ekonomi RI di dunia. 

"Daya saing kita (RI) lupakan tanpa bangun ini, saya ingin konsisten bangun infrastruktur sehingga konektivitas tersambung," ujar Jokowi dalam debat putaran kedua debat Pilpres 2019, Minggu 17 Februari 2019. 

Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Pastikan Pembangunan Infrasuktur yang Merata Ketika Menang

Pembangunan infrastruktur yang dibangun, menurut Jokowi, tidak hanya dalam bentuk fisik. Tapi, juga dalam bentuk jaringan digital dengan Palapa Ring, salah satunya broadband

"Kita telah bangun (infrastruktur) digital yaitu backbone dengan broadband. Kita di bagian barat, tengah, sudah 100 persen, timur 90 persen dan akan kita selesaikan tahun ini," tuturnya.

Ketersediaan Lahan dan Infrastruktur, Kupang Siap Terima Investor

Berdasarkan laporan empat tahun kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, hingga 2018, terbangun:

Bandar udara
- 10 bandara baru.
- Revitalisasi dan pengembangan 408 bandara di daerah rawan bencana, terisolasi, dan wilayah perbatasan.

Pelabuhan
- 19 pelabuhan.
- Delapan pelabuhan sedang dibangun, selesai 2019.

Infrastruktur telekomunikasi

- Pembangunan serat optik ‘Palapa Ring’ di wilayah barat, tengah, dan timur. 

- Palapa Ring (broadband) paket barat, mulai beroperasi pada awal April 2018 di 457 kabupaten/kota.
- Inovasi pembiayaan melalui pola Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).

- Penguatan Base Transceiver Station (BTS) 175 ribu menara. Mobile coverage 75.964 kelurahan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya