7 Isu Via WhatsApp Pasca Bom Surabaya, Hoax atau Fakta?
- ANTARA FOTO/Didik Suhartono
VIVA – Pasca ledakan bom bunuh diri di Surabaya, banyak pihak yang berlomba-lomba memberikan info, yang dianggap terbaru, melalui dunia maya maupun pesan instan WhatsApp. Padahal tidak semua info yang beredar itu sesuai dengan faktanya.
Setidaknya Viva.co.id menemukan ada 7 pesan beredar yang cukup meresahkan. Ada sebagian yang benar dan ada juga yang hanya sekedar info yang tidak bisa diklarifikasi kebenarannya alias hoax. Berikut ini kami kumpulkan beberapa isu yang beredar di dunia maya, baik yang benar maupun hoax.
1. Bom di halaman mapolrestabes Surabaya (Fakta)
Aksi teror kembali menyerang dengan menyasar Markas Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, Senin, 14 Mei 2018. Dari rekaman video CCTV yang beredar, pelaku menggunakan motor seraya membonceng seorang perempuan. Keduanya meninggal bersamaan dengan bom yang meledak di lokasi.
Baca: Mapolrestabes Surabaya di Bom, Polisi Jadi Korban
2. Bom di Gereja Paroki Santa Anna, Duren Sawit (Hoax)
Setelah melakukan pengecekan di Gereja Santa Anna, Duren Sawit, Jakarta Timur, polisi memastikan kabar ancaman bom di tempat itu tidak terbukti. Karena itu, masyarakat diminta tidak menyebarkan berita bohong atau hoax.
"Itu hoax. Saya sudah ke lokasi, sudah cek ,sudah disisir. Itu berita hoax. Tidak ada benda mencurigakan," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Yoyon Tony Surya Putra pada wartawan, Senin 14 Mei 2018.
Baca: Isu Bom di Gereja Santa Ana Duren Sawit, Bohong
3. Bom di Bandara A. Yani, Semarang (Hoax)
Corporate Secretary Angkasa Pura I, Israwadi mengatakan jika barang yang diduga bom di Bandara Ahmad Yani, Semarang ternyata suku cadang eskavator milih seorang penumpang. Namun begitu, penjagaan di Bandara tetap diperketat dan personel keamanan serta patroli pun ditambah.
Baca: Ada Benda Mencurigakan, Tim Gegana Perketat Bandara Ahmad Yani
4. Bom di Satpas Colombo, Tanjung Perak, Surabaya (Hoax)
Berita hoax soal bom di kantor Satlantas Surabaya, atau tempat pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) Satpas Colombo, Surabaya, Jawa Timur, sudah menyebar di dunia maya. Informasi bohong ini telah dibantah tegas oleh Kanit Kanit Regident Polrestabes Surabaya, AKP Sigit Indra. Dia memastikan seluruh pelayanan SIM berjalan dengan normal.
"Informasi itu tidak benar, alias hoax," katanya
Baca: Hoax Bom Bunuh Diri di Satpas Colombo
5. Penangkapan teroris di Urangagung, Sidoarjo (Fakta)
Lima orang terduga teroris di Perumahan Puri Maharani, Sukodono dan juga di Desa Urangagung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dikabarkan berhasil ditangkap. Mereka terciduk Senin 14 Mei 2018
"Iya benar informasinya seperti itu (soal penangkapan lima teroris di Sidoarjo)," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Kantor Divisi Humas Polri, Senin 14 Mei 2018.
Baca: Lima Terduga Teroris di Sidoarjo Ditangkap
6. Bom meledak di Bank Prima Surabaya (Hoax)
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Fans Barung Mangera mengatakan adanya isu terorisme di sejumlah tempat. Namun dia tidak pernah mengeluarkan pernyataan terkait dengan bom di Bank Prima Surabaya. Bahkan berita terkait dengan aksi bom di lokasi tersebut tidak ada dalam mesin pencarian di dunia maya. Frans memastikan jika semua informasi yang tidak keluar dari mulutnya adalah hoaks.
7. Pesan berantai BIN dan Densus 88 untuk menghindari mall. (Hoax)
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan soal info untuk menghubungi Densus dan soal hindari berkunjung ke sejumlah lokasi perbelanjaan di kawasan Jakarta adalah tak benar.
"Berkaitan dengan broadcast yang sudah beredar ada informasi bahwa Polda Metro Jaya menyatakan siaga satu kemudian ada beberapa nomor-nomor yang dapat dihubungi, kemudian juga ada nama-nama tempat perbelanjaan di Jakarta maupun di Surabaya, jadi kami menyampaikan bahwa itu tidak benar," katanya di Markas Polda Metro Jaya, Senin, 14 Mei 2018.
Baca: Polisi Pastikan Pesan Broadcast Hindari Mal Hoax
Lebih lanjut Argo mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan pesan terusan semacam itu. Apabila menemukan adanya aktivitas mencurigakan terkait terorisme bisa melapor ke kantor polisi yang ada.
"Apabila mendapat pesan terusan yang belum benar adanya bisa dikonfirmasi dulu ke kepolisian lebih dulu. Info-info seperti ini mulai marak usai teror bom yang terjadi di kawasan Surabaya," katanya.