Kegagalan Prancis Akibat Deschamps Coret Benzema?
- U-Report
VIVA.co.id – Prancis gagal mewujudkan ambisi menjuarai Piala Eropa 2016 di kandang sendiri. Les Bleus takluk 0-1 dari Portugal dalam partai final yang berlangsung di Stade de France, Minggu 10 Juli 2016 (Senin dini hari WIB).
Prancis gagal memanfaatkan cedera yang dialami kapten Portugal, Cristiano Ronaldo, di menit 25. Seleccao das Quinas akhirnya sukses menang 1-0, berkat gol tunggal Eder di menit 109.
Mantan bek Real Madrid, Alvaro Arbeloa, punya pandangan soal hasil ini. Menurut pemain yang meninggalkan Madrid di akhir musim lalu ini, hal berbeda akan terjadi jika mantan rekan seklubnya, Karim Benzema ada di skuat Les Bleus.
Dalam kesempatan yang sama, Arbeloa juga memberi ucapan selamat kepada mantan dua rekannya di Madrid, Cristiano Ronaldo dan Pepe, yang sukses membawa Portugal juara.
Benzema dicoret pelatih Didier Deschamps karena terlibat skandal video seks yang melibatkan rekan setimnya di timnas Prancis, Mathieu Valbuena. Keputusan ini dianggap sebuah kesalahan.
Es lo que tiene dejarse al mejor 9 del mundo en casa...
— Álvaro Arbeloa (@aarbeloa17) 10 Juli 2016
¡Enhorabuena Portugal! ????????
¡Enormes @Cristiano y @officialpepe!
"Itulah yang terjadi jika Anda meninggalkan pemain nomor 9 terbaik di dunia. Selamat Portugal, @Cristiano dan @officialpepe," tulis Arbeloa dalam akun Twitter miliknya, seperti dilansir Soccerway.
Sebenarnya, dalam beberapa pertandingan, Prancis mampu membuktikan diri tetap tajam tanpa Benzema. Terbukti, Antoine Griezmann mampu keluar sebagai top scorer dengan raihan 6 gol. Sementara itu, Olivier Giroud dan Dimitri Payet masing-masing menyumbangkan 3 gol.
Namun, di partai final, ketajaman Prancis tak terlihat. Griezmann gagal memaksimalkan peluang. Demikian juga dengan pemain pengganti, Andre-Pierre Gignac, yang tendangannya terkena mistar gawang. (one)