Kita Generasi Pemersatu Bangsa, Bukan Pemecah Bangsa
- U-Report
VIVA.co.id – Beberapa hari yang lalu, di tengah pagi, air mata itu sempat menetes, alunan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Indonesia Pusaka, Tanah Airku, Gugur Bunga, dan Kebyar-kebyar, lagu dari Gobloh terdengar syahdu nan hening. Bagaimana saya tidak sedih, ketika saya benar-benar merasakan, ‘Indonesiaku dikoyak?’ Apakah ini terlalu berlebihan?
Mungkin jika teman-teman yang belum merasakan bagaimana hati, tenaga, dan pikiran demi satu impian bangsa, Indonesia bisa menjadi sebuah negara yang hebat, maju, bermartabat, berdaulat, sejahtera, dan tentu saja negara yang religius. Dan semua itu seakan sirna, disebabkan sebuah masalah yang serius menghantam negara kita. Mungkin juga saya dianggap sok nasionalis, sok pancasilais, dan sok idealis?
Ya, sadar sekali, hanya segelintir kaum muda saat ini yang benar-benar serius memikirkan bangsa ini, memikirkan negara Indonesia. Jadi wajar, jika ada yang menilai negatif ketika saya harus katakan, “Saya mellow, sedih, sebab Indonesia terkotak-kotak.”