Ketua Timses Machfud-Mujiaman di Pilkada Surabaya Meninggal Dunia

Machfud Arifin dan Mujiaman jadi salah satu paslon di Pilkada Surabaya
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Duka menyelimuti lingkungan calon Wali Kota Surabaya nomor urut dua, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno.

BNPB Sebut Ada 1 Korban Tewas Imbas Letusan Gunung Lewotobi Belum Dievakuasi, Ini Sebabnya

Ketua tim pemenangan pasangan calon itu, Miratul Mukminin alias Gus Amik, dikabarkan meninggal dunia di RS Mitra Keluarga Darmo Satelit Surabaya pada Minggu malam, 13 Desember 2020. Belum diketahui penyakit apa yang ia derita sebelum mengembuskan napas terakhir.

Direktur Media dan Komunikasi Tim Pemenangan Machfud-Mujiaman, Imam Syafii, membenarkan kabar tersebut. Almarhum meninggal sekira pukul 19.30 WIB. Imam mengaku tidak tahu apa penyakit yang diderita Gus Amik.

Korban Tewas Akibat Letusan Gunung Lewotobi Jadi 10 Orang

"Tapi beberapa hari jelang tanggal 9, menjelang coblosan beliau masuk ICU rumah sakit," ujarnya dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon genggam. 

Anggota DPRD Surabaya dari Partai Nasdem itu mengatakan, jenazah Gus Amik langsung dibawa ke pesantren yang diasuh Gus Amik di Takeran, Kabupaten Magetan. Di sana almarhum akan dikebumikan. "Besok malam pak MA (Machfud Arifin) adakan tahlilan di rumahnya di WR Supratman (Surabaya)," ucap Imam. 

Dina Mariana Tutup Usia, Ini Jejak Karier Sang Bintang Era 70-an

Machfud Arifin sendiri langsung menyampaikan duka yang mendalam atas kepergian Gus Amik untuk selama-lamanya. "Innalilahi wainnailaihi rojiun Turut berduka cita yang mendalam atas berpulangnya saudara kita Gus Amik, semoga diberikan tempat yang terbaik disisiNYA," tulis dia dalam pesan singkat diterima wartawan. 

Ketua DPD Golkar Surabaya, Arif Fathoni, mengenang Gus Amik sebagai orang yang baik. Almarhum, kata Fathoni, merupakan komunikator yang cakap antara Machfud-Mujiaman dengan pemuka agama di Surabaya.

"Beliau orang baik, Ketua tim pemenangan yang mampu menjadi dirigen keberagaman parpol pengusung," ujarnya.

Almarhum, lanjut Fathoni, masuk rumah sakit sebelum pelaksanaan debat terakhir Pilkada Surabaya sekira lima hari sebelum hari pemungutan suara. "Sebelum debat terakhir beliau sudah masuk rumah sakit dengan saturasi yang agak rendah. Semoga Allah SWT menerima amal baik almarhum dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ungkapnya


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya