KPU Bantah Angka Golput Tinggi di Pilkada Depok

TPS Tema Kesehatan di Pilkada Depok
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Nana Shobarna membantah jika angka golongan putih (golput) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini tinggi.

Dapat Nomor Urut 82, Chandra Sebut Kode Alam Presiden ke-8 RI Dukung Nomor 2

“Kalau informasi dari beberapa pihak ya menunjukkan partisipasi pemilih di atas 60 persen, tapi sih saya ingin kepastiannya nanti setelah kita pleno baru kita tahu betul secara resmi partisipasinya berapa persen,” katanya saat dikonfirmasi, Jumat, 11 Desember 2020

Dengan demikian, Nana pun optimis, angka tersebut jauh lebih baik dibanding Pilkada Depok lima tahun silam, meski saat ini masih dalam situasi pandemi COVID-19. “Persis bang,” ujarnya

Sebanyak 1.198 Personil Keamanan Jaga 3.306 TPS Untuk Pilkada di Depok

Ia menyebut, ada beberapa faktor yang menyebabkan tingkat peserta pemilih naik pada tahun ini. “Yang pasti menurut saya kontestannya nuansanya hangat, persaingannya ketat, saya pikir ini juga faktor yang mempengaruhi,” ujarnya

Kemudian, KPU, kata Nana, telah berusaha semaksimalkan mungkin untuk melakukan sosialisasi tahapan pesta demokrasi tersebut.

Marak Money Politics, Warga Depok Lapor ke Bawaslu

“Kalau sosialisasi kita kan sudah maksimal. Kita seluruh jajaran tidak tinggal diam, semua bergerak, seperti yang saya sampaikan mau acara formal atau nonformal kita lakukan kegiatan sosialisasi,” ujarnya.

D isisi lain, menurut Nana, tingginya peserta pemilih dikarenakan sengitnya kontestasi antara pasangan calon. “Ini juga menurut saya faktor yang mempengaruhi partisipasinya meningkat.”

Jika merujuk data di atas, lanjut Nana, maka tidak benar jika angka golput di Kota Depok tinggi.

“Betul, walaupun saya ingin sampaikan bahwa kita akan tahu lebih persis dan lebih pasti setelah nanti rekapitulasi resmi KPU tingkat kota. Kalau saat ini kan kita baru menerima informasi dari beberapa pihak saja, informasinya kita di atas 60 persen,” ujarnya

Sementara itu, Sekretaris DPC PDIP Depok, Ikravani Hilman mengatakan, meski angka peserta pemilih menunjukkan ada kenaikan, namun itu masih dirasa kurang jika merujuk pada target KPU yang menginginkan di angka 70 persen.

“Ya lebih tinggi dari tahun sebelumnya, tapi masih tetap rendah kategorinya jika dibandingkan dengan daerah lain. Depok hampir 40 persen  yang enggak nyoblos. Jauh, KPU kan 70 persen targernya, ini jauh banget,” katanya.

Untuk diketahui, data hasil rekap sementara KPU pada progres 1.520 TPS dari total keseluruhan 4.015 TPS yang ada di Depok, atau sekira 37,86 persen menunjukkan pasangan calon wali-wakil wali kota Depok nomor urut satu, Pradi Supriatna-Afifah Alia berada di posisi 44,0 persen.

Dari angka itu, kandidat yang diusung oleh Gerindra, PDIP, Golkar, PKB, PSI dan PAN itu meraup 123.865 suara.

Sedangkan rivalnya, yakni pasangan calon nomor urut dua, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono unggul sementara dengan posisi 56.0 persen. Dari angka tersebut, kandidat yang diusung oleh PKS, PPP dan Demokrat ini meraup 157.602 suara. 

Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia, Arif Nurul Imam

Di Pilkada 2024 PKS Kalah di Basis Massanya Seperti Depok, Penyebabnya Karena Ini?

Salah satu sorotan dari hasil hitung cepat atau quick count, di Pilkada Serentak 2024, adalah Pilkada Jakarta, Pilkada Depok dan Pilkada Jawa Barat. Calon dari PKS kalah.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024