Hasil Quick Count, Edi-Rendi Klaim Menang Pilkada Kutai Kartanegara
- Wikipedia
VIVA – Pilkada Kabupaten Kutai Kartanegara hanya diikuti oleh satu pasangan calon. Edi Damansyah yang merupakan bupati petahana berpasangan dengan politikus muda Golkar Kukar Rendi Solihin.
Edi Damansyah-Rendi Solihin berhadapan dengan kolom kosong atau jamak disebut kotak kosong karena tidak ada satu paslon yang memenuhi syarat KPU untuk ikut Pilkada Kukar.
Berdasarkan perhitungan cepat atau quick count yang dilakukan Tim Data Edi-Rendi, paslon tersebut unggul 74,9 persen berbanding kolom kosong 25.1 persen.
"Sampai data sample TPS Kukar ini masuk 100 persen, persentase pencapaian dukungan terhadap paslon Edi-Rendi adalah 74,9 persen, sedangkan kolom kosong 25.1 persen. Artinya bisa dikatakan Edi-Rendi sudah memenangkan Pilkada Kukar ini," ujar Efendi Hariyadi, selaku koordinator data tim Edi-Rendi sekaligus koordinator quick count, Rabu, 9 Desember 2020.
Sementara itu, metode quick count yang digunakan adalah systematic random sampling.
"Kami menggunakan metode quick count systematic random sampling sebagaimana umum metode statistik ini digunakan dalam tiap pemilu atau pilkada. Tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sekitar 1 persen. Jadi berdasarkan perhitungan untuk Pilkada Kukar ini setara dengan 122 sample TPS atau setara 35.000 pemilih yg tersebar proporsional," Fendi menjelaskan.
Fendi menambahkan bahwa hasil quick count ini bukan hasil resmi dan final dalam pilkada ini.
"Quick count ini alat kontrol, bukan hasil final atau resmi. Yang final atau resmi ya perhitungan KPUD Kukar. Namun dengan perhitungan margin error sekitar 1 persen maka hasil akhir nanti kira-kira tidak akan jauh dari angka ini,” katanya.
Sementara itu, praktisi survei dan quick count Ahmad T Wibowo menjelaskan bahwa quick count berbeda dengan survei, di mana quick count memiliki tingkat akurasi lebih tinggi.
"Quick count berbeda dengan survei. Jika survei sering kali menggunakan sample kecil sehingga margin error-nya biasanya yang dipilih di atas 3 persen. Sedangkan quick count ini basis sample-nya adalah TPS, terhitung sample besar yang biasanya diambil sehingga error-nya 1 persen,” kata dia.
“Yang kedua, survei adalah mengukur persepsi publik sementara quick count menghitung hasil final di masing-masing TPS, jadinya hasil survei masih sering bias, sementara quick count cenderung akurat. Karena alasan metode dan ilmiah, menang quick count hampir pasti menang pilkada,” kata Ahmad T Wibowo.
Sembari menunggu hasil akhir rekapitulasi perhitungan suara oleh KPUD Kabupaten Kutai Kartanegara ini, maka sudah hampir dipastikan bahwa pasangan Edi-Rendi memenangi Pilkada Kukar 2020.
Baca juga: Kapolri Klaim Pencoblosan Pilkada Berjalan Aman dan Lancar