Pilwakot Depok

Gelora Sebut PKS Pecah, Banyak Kader yang Membelot Dukung Pradi

Calon petahana wali kota Depok, Mohammad Idris
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Ketua DPD Partai Gelora Kota Depok, Subhan Rafei, menyebut kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak solid mendukung pasangan calon Mohammad Idris-Imam Budi Hartono. Padahal, mereka adalah kandidat resmi yang diusung oleh partai dakwah tersebut.

Dapat Nomor Urut 82, Chandra Sebut Kode Alam Presiden ke-8 RI Dukung Nomor 2

“Dari hasil survei yang kami lakukan ada 20 persen kader PKS Depok yang memutuskan memiih Pradi-Afifah (rival Idris-Imam). Alasannya pola kepemimpinan,” kata Subhan, Kamis 3 Desember 2020

Selain itu, ia memprediksi kemungkinan lainnya adalah banyak kader PKS Depok yang memilih vakum pilihan dengan alasan yang sama.

Sebanyak 1.198 Personil Keamanan Jaga 3.306 TPS Untuk Pilkada di Depok

Menurutnya, rezim PKS yang berkuasa di Depok selama hampir dua dekade hanya menjadikan jabatan Wali Kota Depok sebagai pembuktian kekuatan dan hegemoni politik.

Rezim tidak membuktikan kemampuan kerja membangun Kota Depok dan membahagiakan warganya.

Marak Money Politics, Warga Depok Lapor ke Bawaslu

“Kami melihat Wali Kota Depok saat ini (Idris) miskin inovasi, tidak piawai membangun harmonisasi kerja dan kurang inisiatif dalam merangkul kekuatan potensial yang dimiliki warganya. Seperti berjalan tanpa arah dan minim terobosan,” ujarnya

Terkait itu, Subhan pun mengajak warga Depok untuk menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember 2020.

“Jangan sampai golput atau tidak menentukan hak pilihnya karena ini menyangkut masa depan 5 tahun yang akan datang. Kalau kita tidak peduli untuk kemajuan Kota Depok 5 tahun lagi, maka akan begini-begini saja,” katanya.

Baca Juga: Gibran Kian Pede Hadapi Debat Kedua Pilkada Solo

Sebelumnya, mantan Humas DPD PKS, Bramastyo Bontas secara terang-terangan mendukung pasangan calon Wali-Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna-Afifah Alia yang merupakan rival dari kubu PKS dalam ajang Pilkada tahun ini.

Adapun alasan mendukung Pradi, kata Bram, dirinya melihat secara logis. Menurutnya, Pradi adalah sosok yang tepat untuk memimpin Kota Depok, ketimbang Idris, sang petahana yang saat ini maju bersama Imam Budi Hartono kader PKS.

“Saya melihat secara logis Pak Pradi bisa menjalankan itu. Permasalahan utama kenapa saya memilih, karena ke depan janji yang ditawarkan kedua calonnya tidak akan berjalan kalau akses dukungan daerahnya enggak bisa naik,” jelasnya

Pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua Bidang Teritorial Gelora Depok itu juga menilai, untuk mempunyai inovasi, yang diperlukan adalah komunikasi dari seorang pemimpin.

Disinggung ada mantan atau kader aktif PKS yang juga memilih mendukung Pradi-Afifah, Bram pun tak menampiknya.

“Saya pikir ada ya, tidak mengutarakan secara jelas statement mungkin enggak, karena memang banyak hal yang melatarbelakangi itu,” jelasnya

Ia menyebut, salah satu alasan mendasar itu adalah karena ketidak puasan atas kinerja Idris.

Terpisah, Ketua Umum DPD PKS Kota Depok, M. Hafid Nasir, beberapa waktu lalu menegaskan, kabar yang menyebut banyak kader PKS membelot dan memberikan dukungan kepada paslon lain adalah hoax. 

Ia menegaskan PKS solid memberikan dukungan Idris-Imam.

“Kami pastikan tidak ada satupun kader PKS yang membelot, kami pastikan kader dan simpatisan PKS yang saat ini jumlahnya belasan hingga puluhan ribu Insya Allah mendukung Pak Idris-Pak Imam,” tuturnya. (ren)
 

Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia, Arif Nurul Imam

Di Pilkada 2024 PKS Kalah di Basis Massanya Seperti Depok, Penyebabnya Karena Ini?

Salah satu sorotan dari hasil hitung cepat atau quick count, di Pilkada Serentak 2024, adalah Pilkada Jakarta, Pilkada Depok dan Pilkada Jawa Barat. Calon dari PKS kalah.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024