KPU Solo Sortir Surat Suara Terapkan Prokes

Sortir surat suara Pilkada Solo (antara)
Sumber :

VIVA – Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta mulai melaksanakan sortir dan pelipatan surat suara Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat di Kantor KPU setempat Rabu.

Pada kegiatan sortir dan pelipatan surat suara pilkada Surakarta yang melibatkan puluhan pekerja tersebut berawal dari mencuci tangan dengan sabun, kemudian petugas KPU mengukur suhu tubuhnya, dan kemudian disemprotkan kedua tangan dengan hand sanitizer, mengisi daftar hadir kemudian diberikan alat pelindung diri (APD).

Setiap pekerja sortir dan pelipatan surat suara diberikan APD yang terdiri dari dua masker, face shield (pelindung wajah), dan kaos tangan karet sebelum masuk ruangan.

Para pekerja sortir dan pelipatan surat suara duduknya di kursi dan mejanya di dalam ruangan juga diberi jarak sekitar satu meter sehingga tidak terjadi kerumunan, hal ini, untuk menerapkan prokes dalam kegiatan tahapan KPU.

Menurut Ketua KPU Solo Nurul Sutarti KPU mulai kegiatan sortir dan pelipatan surat suara Pilkada Surakarta 2020 dengan melibatkan sebanyak 25 tenaga kerja dari luar dan ditambah 5 hingga 10 orang dari intern KPU di luar jam kerja.

Sebanyak 25 tenaga kerja tersebut warga yang tinggal di sekitar Kantor KPU Surakarta, sedangkan karyawan KPU bisa bekerja sore setelah jam kerja selesai atau bekerjanya di luar jam kerja.

Menurut Nurul Sutarti tenaga kerja sortir dan pelipatan surat suara dengan biaya Rp75 per lembar dan mereka juga mendapatkan makan siang satu kali dari KPU.

Pada kegiatan sortir dan pelipatan surat suara dengan menerapkan prokes ketat berawal datang ke KPU dengan mencuci tangan dengan sabun, kemudian diukur suhu tubuhnya, dan kemudian sebelum masuk ruangan mengisi daftar hadir serta disemprotkan hand sanitizer kedua tangannya.

Tenaga kerja sortir dan pelipatan surat suara juga diberikan alat pelindung diri (APD) yakni masker, face shield (pelindung wajah), serta kaos tangan karet.

Sarung tangan dalam kegiatan pelipatan justru membuat tangan menjadi basah dan dapat merusak surat suara, sehingga kemudian dilepas diganti hand sanitizer dan tisu di dekat pekerja.

"Pekerja sortir dan pelipatan surat suara bisa sesering mungkin mensterilkan tangannya dengan hand sanitizer dan mengelap dengan tisu," kata Nurul Sutarti didampingi Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Surakarta Poppy Kusuma Nataliza saat kegiatan sortir dan pelipatan surat suara di KPU Surakarta..

Menurut Nurul sortir dan pelipatan surat suara Pilwalkot dan Wawalikot Surakarta 2020 targetkan secepatnya lebih bagus, dan paling lambat tanggal 30 November mendatang.

Nurul mengatakan sortir dan pelipatan surat suara sebanyak 429.231 lembar ditambah 2.000 lembar surat suara untuk pemungutan suara ulang (PSU). Jumlah 429.231 lembar itu, sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Surakarta 2020 ditambah 2,5 persen. Sedangkan, DPT Pilkada 2020 sebanyak 418.283 pemilih.

"Tahapan selanjutnya pengesetan kedalam kotak suara dijadwalkan pada awal Desember 2020. Sedangkan, kotak suara didistribusikan pada H-1 pencoblosan sudah sampai ke TPS-TPS yang tersebar lima kecamatan di Solo," kata Nurul.

Menyinggung soal adanya surat suara yang rusak atau berbeda warnanya dalam kegiatan sortir, kata dia, nanti dihitung berapa jumlahnya yang rusak, dan kemudian dikembalikan ke tempat percetakan untuk ditukar yang baik. (ant)

Kubu RK-Suswono Desak Bawaslu Gelar PSU Buntut Surat Suara Tercoblos Duluan di Pinang Ranti