Pradi Kritik PKS 15 Tahun Pimpin Depok, Idris Klaim Berpengalaman

Debat perdana calon wali kota dan wakil wali kota Depok 2020
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Calon Wali Kota Depok, Pradi Supriatna, langsung mengkritik rival sekaligus PKS sebagai partai pengusung petahana, Muhammad Idris, yang dianggap tidak banyak memberikan perubahan bagi Kota Depok. Pradi menilai 15 tahun kepemimpinan PKS di Depok tidak dapat menuntaskan persoalan-persoalan yang muncul di Kota Depok.

Debat Pertama Pilkada Depok, Pertanyaan Gentrifikasi dan Joget Sadbor Bikin Gagal Fokus Imam-Ririn

Demikian disampaikan Pradi dalam sesi debat putaran pertama itu disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta, pada Minggu, 22 November 2020. Adapun tema yang diangkat adalah mengelola pemerintahan, pelayanan publik dan hukum dalam era kebiasaan baru.

"Depok adalah kota yang sangat berdekatan dengan ibu kota, banyak warganya kerja di Jakarta. Namun selama 15 tahun terakhir, masih ada persoalan-persoalan klasik. Menurut kami ada lima yang hal harus dibenahi," katanya dikutip pada Senin, 23 November 2020.

Survei, Supian-Chandra Ungguli Petahana di Pilkada Depok 2024

Adapun persoalan pertama, jelas Pradi, soal kesehatan, terlebih di saat masa pandemi. Kemudian juga soal bantuan sosial yang dinilainya tak merata dan tak tepat sasaran.

Persoalan kedua, tentang pendidikan. Menurutnya ini cukup krusial, di antaranya tentang tingginya biaya pendidikan, hingga sarana dan prasarana yang tidak merata. Kemudian persoalan ketiga adalah kemacetan, banjir, dan sampah. "Banjir, Depok hujan sedikit saja langsung banjir," ujarnya.

Jagoan PKS Keok di Depok Bikin Supian Cs Dituding Pakai Survei Bodong, Pentolan Timses: Kami Puas!

Selanjutnya, persoalan keempat adalah birokrasi. Pradi-Afifah berjanji jika terpilih akan melakukan sistem birokrasi secara profesional yang berbasis pada latar belakang kompetensi.

Dan yang kelima, ucap politisi Gerindra itu adalah persoalan kriminalitas. Menurutnya, hal itu dapat ditekan dengan kerja sama yang baik antar-berbagai pihak di Kota Depok. "Untuk itu Pradi-Afifah paslon nomor satu punya tagline, mengayomi semua, modern dan berbudaya," ucapnya.

Afifah menambahkan, program yang dibuatnya bersama Pradi dan partai koalisi akan dirasakan langsung oleh warga Depok. "Kami akan berbuat untuk kemajuan Kota Depok," ujarnya.

Sementara itu, Mohammad Idris pada awal pembukaan debat memilih untuk berpantun. "Si Pitung jagoan Betawi, jago silat pintar mengaji, wali kotanya pak kiai, tambah mantep wakilnya alumni UI," kata Idris dan calon wakilnya Imam Budi Hartono.

Idris mengklaim, pihaknya berpengalaman dalam sisi eksekutif dan legislatif serta ingin melanjutkan dan menyukseskan pembangunan di Kota Depok yang maju, berbudaya dan sejahtera.

"Maju dalam hal ini kami menawarkan dua misi, yaitu meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berbasis teknologi dan ramah lingkungan," jelasnya

Kemudian, ia juga berjanji akan meningkatkan tata kelola pemerintahan yang modern dan partisipatif.

"Untuk budaya kami menawarkan mewujudkan masyarakat yang religius dan berbudaya, berbasis kebhinekaan dan ketahanan keluarga, hasilnya adalah kesejahteraan," ujar Idris.

Ia ingin Kota Depok mandiri dan berdaya saing serta menjadi kota yang sehat, aman dan tentram. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya