Relawan Appi-Rahman Ditikam, Erwin Aksa Geram
- VIVA/Irfan
VIVA – Salah seorang relawan tim sukses pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Rahman) ditikam di kawasan Palmerah, Jakarta. Penusukan ini terjadi saat korban hendak menghadiri debat di salah satu stasiun televisi swasta di Jakarta.
Ketua Tim Pemenangan Appi-Rahman, Erwin Aksa, mengatakan pihaknya prihatin atas kejadian yang menimpa salah seorang relawan mereka. Menurutnya, peristiwa ini mencederai dan merusak demokrasi Pilkada Kota Makassar.
Erwin menyebut penusukan tersebut terjadi saat tim pemenangan sedang di lokasi debat.
"Kami prihatin, karena Pilkada Makassar dicederai oleh tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab. Peristiwa ini terjadi pada saat kami sedang di dalam ruang debat," kata Erwin, Minggu dini hari, 8 November 2020.
Erwin menambahkan, korban ditusuk di depan salah satu halte yang ada di Palmerah. Pun, korban saat ini sedang menjalani operasi di salah satu rumah sakit di Jakarta Barat.
Ia bilang pihaknya saat ini masih menunggu informasi dari tim dokter terkait hasil operasi.
"Kami dengar sedang dalam operasi, tusukannya mengenai usus dari korban. Ini ungkapan dokter berdasarkan hasil CT Scan. Kami sedang menunggu hasil akhir, mudah-mudahan bisa diatasi oleh tim dokter ahli bedah. Dan kami berdoa semuanya bisa berjalan dengan lancar operasinya," jelas Erwin.
Baca Juga: Seorang Pendukung Calon Wali Kota Makassar Ditusuk di Jakarta
Dia mengatakan saat ini, kasus tersebut ditangani aparat kepolisian. Dia berharap agar semua relawan Appi-Rahman tetap tenang dan menyikapi peristiwa ini dengan sabar. Erwin menambahkan sudah meminta agar aparat kepolisian segera menangkap pelaku.
"Semoga pelakunya segera ditangkap. Saya meminta agar para relawan menyikapi hal ini dengan tenang," imbuh Erwin.
Sebelumnya, debat paslon Pilkada Kota Makassar 2020 digelar di Gedung Kompas Gramedia, Jalan Palmerah, Jakarta Pusat, Sabtu, 7 November 2020. Relawan yang ditusuk bernama Musjaya. Ia ditikam di depan halte gedung saat acara debat publik berlangsung.
Saat itu, Musjaya bersama beberapa rekan relawan tim pemenangan sedang menunggu pelaksanaan debat rampung. Ia tak bisa masuk ke lokasi debat karena aturan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19. (ase)