Pengamat: Pilkada Makassar Panggung Erwin Aksa ke Pilgub Sulsel 2023
- VIVA/Irfan
VIVA – Pilkada Kota Makassar 2020 dinilai sangat menentukan arah pertarungan pada Pilkada Sulawesi Selatan pada 2023. Figur-figur yang berniat maju sebagai calon gubernur, sedari dini menanam 'investasi' pada pilkada serentak 2020 di Sulawesi Selatan, terutama Makassar sebagai ibu kota provinsi dengan sebaran suara terbesar.
Direktur Lingkaran Jurnal Indonesia (LJI), Basri Kajang, menyebut ada sejumlah figur yang menonjol meski bukan sebagai kandidat di Pilkada Makassar. Tiga di antaranya Erwin Aksa (EA), Rusdi Masse, dan Andi Irwan Aras.
Kehadiran tiga tokoh ini menunjukkan gambaran pertarungan pada Pilkada Sulawesi Selatan 2023 memang bisa mulai terbaca pada pertarungan Pilkada Makassar 2020.
Baca: Pilkada Jangan Ditunda, kalau Pilpres Tunda 7 Tahun Lagi, Cek Faktanya
Yang menarik, tokoh nasional asal Sulawesi Selatan mulai melirik dan secara tidak langsung dinilainya memberi sinyal kesiapan maju pada pesta demokrasi masyarakat provinsi ini sekira tiga tahun mendatang.
Tokoh nasional yang dimaksud adalah Erwin Aksa yang kini menjabat ketua Tim Pemenangan Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Rahman). Langkah Erwin yang turun gunung dan berada di garda depan pemenangan pasangan calon (paslon) dengan jargon Makassar Bangkit ini dinilai dapat menjadi pertanda pengusaha nasional itu mulai melirik kancah politik Sulawesi Selatan.
Mantan koordinator area Lingkaran Survei Indonesia ini berpendapat, dengan berada di garda terdepan pemenangan Appi-Rahman, Erwin memang secara tidak langsung juga terus menyosialisasikan diri. Pilkada Makassar menjadi ajang mengangkat pamor sebelum bertarung di arena Pilkada Sulawesi Selatan.
Setelah memperkenalkan diri ditambah modal finansial dan jaringan politik di pusat, Erwin adalah figur paling potensial sebagai calon gubernur Sulawesi Selatan.
"Sulit untuk menafikan Erwin Aksa sebagai calon paling potensial yang bisa menjadi gubernur Sulsel pasca-Pilwalkot Makassar ini. Itu karena setelah mengangkat pamornya pada ajang pilwalkot, dia memiliki modal besar, yakni finansial, yang tidak diragukan dan jaringan politik di pusat yang kuat," kata Basri, melalui keterangannya, Selasa, 29 September 2020.
Modal Erwin untuk maju bertarung di Pilkada Sulawesi Selatan memang tidak perlu diragukan. Secara finansial, ia lebih dari cukup dan pastinya akan mendapatkan dukungan dari keluarga besarnya yang menguasai Bosowa Group dan Kalla Group. Jejaring politiknya di pusat sudah terjalin dengan baik, di mana Erwin cukup dekat dengan sejumlah politikus, bahkan ketua parpol.
"Intinya, ya, itu tadi, Erwin Aksa merupakan calon potensial gubernur Sulsel. Dibanding AIA dan RMS, beliau punya segalanya yang dapat menyokong dirinya maju pada Pilgub Sulsel mendatang, baik secara finansial maupun jaringan politik," ujarnya.
Selain Erwin Aksa, figur lain yang berkiprah di pentas nasional dan menjadi calon potensial untuk gubernur Sulsel adalah anggota DPR RI, Rusdi Masse alias RMS. Ketua Nasdem Sulsel itu menanam 'investasi' dengan mendorong sang istri Fatmawati Rusdi yang mendampingi Danny Pomanto di Pilkada Makassar 2020. Bedanya, RMS masih cenderung pasif dibandingkan Erwin.
"Beliau juga punya modal finansial cukup dan jaringan politik luas, tapi RMS tidak seaktif Erwin Aksa yang berada di garda terdepan pemenangan jagoannya di Makassar. Itu juga bisa menjadi pertanda Erwin Aksa memang mulai melirik Sulsel sebagai kancah politik yang layak ditempati dan ini menarik ditunggu," katanya.
Figur ketiga, Andi Irwan Aras juga mendapat kesempatan mendongkrak popularitasnya lewat panggung Pilkada Makassar. "AIA juga menjadi potensial karena sekarang sedang menguasai salah satu partai terkuat di Sulsel, yaitu Gerinda. Memang akan menjanjikan saat AIA bisa menggandeng DP di Pilgub mendatang," tuturnya. (art)