PILWAKOT

Gerindra Sebut Depok Tolok Ukur Pemenangan Pilkada di Jabar

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
Sumber :
  • VIVA/ Zahrul Darmawan.

VIVA - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyebut Depok adalah salah satu kota di Jawa Barat yang menjadi tolak ukur Gerindra untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Terkait hal itu, ia pun menegaskan para kader dan simpatisan untuk bisa memenangkan pesta demokrasi di kota tersebut.

“Karena itu, kemenangan Depok menjadi semangat bagi daerah-daerah lain bagaimana Pilkada itu bisa dimenangkan, kemudian pengelolaan daerah bisa diatur lebih baik lagi,” katanya pada Senin, 28 September 2020.

Baca juga: Sah, Pilkada Depok Hadirkan Duel Petahana

Ketika disinggung berapa target perolehan suara, Muzani menyebut yang terpenting adalah menang.

“Saya perhatikan antusiasme masyarakat Depok untuk hadirnya pemimpin baru sangat besar. Dari survei-survei yang kami pelajari cukup bagus,” ujarnya.

Pada Pilkada Depok, Gerindra mengusung kembali Pradi Supriatna. Kali ini, petahana itu dimajukan sebagai calon Wali Kota Depok bersama Afifah Alia, kader PDIP sebagai calon wakil wali kota.

Muzani menegaskan, jika terpilih nanti, maka tugas keduanya adalah melayani seluruh masyarakat tanpa pilih kasih.

“Siapapun wajib dilayani, dia memilih beliau (Pradi-Afifah) atau tidak. Karena itu, kami wakafkan beliau (Pradi) untuk Depok, karena ini adalah bentuk perjuangan tertinggi partai pada bangsa dan negara.”

28 Petugas Meninggal Selama Pilkada 2024, Mayoritas Kena Serangan Jantung

Ia menegaskan adalah kewajiban Gerindra menghadirkan pemimpin yang baik, pemimpin yang bersih dan tulus melayani rakyat. Muzani juga menyebut Depok adalah kota yang karakteristik ekonominya banyak dipenuhi dari UMKM.

“Karena itu, Depok harus bisa menjadi kekuatan rakyat dari sisi ekonomi dan kekuatan rakyat itu hanya akan mungkin kalau pemimpinnya memiliki visi yang benar tentang bagaimana perekonomian rakyat ini bisa digerakan,” ujarnya.

Ketua MK Pastikan Hakim yang Tangani Sengketa Pilkada Tak Punya Konflik Kepentingan

Muzani meyakini, Pradi dan Afifah adalah pemimpin yang mampu menggerakkan perekonomian itu.

Pradi dan Afifah diusung oleh enam partai parlemen, yakni Gerindra, PDIP, Golkar, PKB, PAN dan PSI dengan perolehan 33 kursi di DPRD Depok. Gerbong yang disebut Koalisi Depok Bangkit ini diperkuat dengan hadirnya sejumlah partai non parlemen, seperti Hanura, PKPI, Partai Garuda, PBB, Nasdem dan Perindo.

Saksi Minta KPU Tunda Rekapitulasi Suara Pilgub Jawa Barat Hingga Senin Pagi

Sedangkan, PKS sebagai kubu petahana yang telah 15 tahun memimpin Kota Depok berkoalisi dengan PPP dan Demokrat yang memiliki 17 kursi di DPRD Depok. Koalisi Tertata Adil Sejahtera itu didukung satu partai non parlemen yakni Partai Gelora untuk memenangkan pasangan Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono dari nomor urut dua. (ren)

Ilustrasi Pilkada Serentak 2024

Tanggapi Usulan Prabowo Pilkada Lewat DPRD, Legislator Golkar Usul Aktornya Juga Berubah

Politisi Golkar Zulfikar mengatakan, selain fokus pada model pemilu yang paling tepat, aktor politik juga harus melakukan perubahan, untuk memperbaiki kualitas demokrasi.

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2024