Pilkada Serentak 2020 Dinilai Jadi Momentum Kebangkitan Ekonomi

Persiapan Pilkada Serentak. (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

VIVA - Pilkada Serentak 2020 tinggal menyisakan tiga pekan lagi. Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu, menilai kontestasi pilkada dapat menjadi momentum kebangkitan ekonomi Indonesia yang terpuruk karena pandemi.

Batal Gugat Hasil Pilgub Jakarta ke MK, RK-Suswono Terima Nasib Kalah?

“Hal penting lainnya selain kesehatan (dalam pilkada serentak) adalah ekonomi kita harus pulih," kata Ferdinandus di Jakarta, Jumat, 20 November 2020.

Baca juga: DKPP Ingin Pilkada 2020 Tak Sekadar Berintegritas, tapi Bermartabat

Gugat Hasil Pilgub Sumut ke MK, Edy Rahmayadi Cs Siapkan 83 Bukti Dugaan Kecurangan seperti Parcok

Ferdinandus mengatakan pilkada serentak menggerakkan ekonomi masyarakat, karena produksi alat peraga kampanye, alat pelindung diri dan lain-lain.

"Makanya, kalau pemilihan ditunda, berarti ada potensi ekonomi yang juga tertahan," katanya.

Edy Rahmayadi Gugat Hasil Pilgub Sumut ke MK, Bobby Nasution: Tinggal Kita Ikuti

Dia menambahkan isu ekonomi ini menjadi menarik. Alasannya karena menunjukkan ke publik betapa pentingnya pemilihan dilaksanakan di tahun ini.

Sementara itu, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Widodo Muktiyo, menegaskan intitusinya akan meningkatkan produktivitas konten di media sosial yang berkaitan dengan pemilih cerdas, pemilih sehat dan pemilih damai. Ia mengarahkan agar Satgas Media Sosial yang merupakan bagian dari Kominfo, meningkatkan produksi dan distribusi informasi pemilihan kepada masyarakat.

“Kita tularkan dan kita informasikan kepada masyarakat, kita sharing informasi. Satgas Media Sosial harus banyak memproduksi pesan-pesan seiring semakin dekatnya pelaksanaan pemilihan serentak 2020,” kata Widodo.

Widodo mengatakan konten yang diproduksi harus membangun optimisme masyarakat dan mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang terbaik. Pesan ini menurutnya harus disampaikan dengan baik oleh Satgas Media Sosial.

“Pesannya, mari kita songsong pemilihan dengan penuh optimisme, untuk melahirkan pemimpin yang visioner, bisa mengatasi COVID-19 dan pemimpin yang transformatif, mengedepankan bagaimana kita akan masuk ke masyarakat digital. Kita ingin punya pemimpin yang mampu membangun daerah secara akseleratif,” kata Widodo.

Sedangkan, Komisi Pemilihan Umum juga terus berkampanye untuk mencerdaskan pemilih lewat media sosial. Dalam hal ini, KPU memproduksi konten-konten yang berkenaan dengan kesehatan pemilih di TPS.

“Prinsip Pemilihan Serentak 2020 adalah kesehatan dan keselamatan masyarakat bisa tercapai. Itu selalu KPU sampaikan berkali-kali di media sosial kita seperti Instagram, Twitter, Youtube dan lain-lain,” kata Deputi Bidang Dukungan Teknis KPU, Eberta Kawima.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya