Tolak Dinasti Politik di Ngawi, PSI Pilih Kotak Kosong
- DPP PSI
VIVA – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Ngawi akhirnya resmi mendukung kotak kosong dalam pilkada 2020. Menurut Ketua DPD PSI Ngawi Jumirin, surat keputusan pencabutan dukungan kepada paslon Ony-Antok dari DPP PSI sudah terbit.
"Saya sudah mendapat pemberitahuan resmi dari DPP. Jadi sikap mendukung kotak kosong ini sudah menjadi sikap resmi PSI," ujar Jumirin dalam keterangannya, Rabu, 18 November 2020.
Baca juga: Dua Partai Ini Bakal Meroket jika Angkat Habib Rizieq Jadi Ketua Umum
Jumirin mengatakan, pilihan mendukung kotak kosong ini memang bukan pilihan yang menyenangkan. Namun demikian, katanya, sikap ini diambil demi menyelamatkan demokrasi di Kabupaten Ngawi.
"Kalau mau enaknya mending dukung paslon, tapi PSI memilih mendukung kotak kosong untuk mengakhiri hegemoni dinasti politik di Ngawi," kata Jumirin.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Regional Jawa DPP PSI, Nanang Priyo Utomo, membenarkan SK pencabutan dukungan terhadap pasangan Ony-Antok. SK itu bernomor 712/SK/DPP/2020 tertanggal 16 November 2020, ditandatangani oleh Ketua Umum PSI Grace Natalie dan Sekjen Raja Juli Antoni.
"Benar, kami menerima pengajuan pencabutan dukungan dari DPD Ngawi dan kebetulan hari ini ada rapat DPP sehingga sekalian kita bahas dan sudah disetujui," kata Nanang.
Nanang menjelaskan bahwa sikap politik terkait pilkada di PSI adalah kewenangan daerah. Daerah berhak sepenuhnya menentukan arah dukungan dalam pilkada.
"Sepanjang alasannya jelas dan tidak melanggar platform partai yaitu antikorupsi dan antiintoleransi, apa pun sikap daerah pasti disetujui," ujar Nanang.
Dengan sudah diterbitkannya SK DPP itu, kata Nanang, maka dukungan kotak kosong sudah menjadi sikap resmi partai. "Oleh karena itu kami menginstruksikan kepada seluruh jajaran PSI di Kabupaten Ngawi untuk all out memenangkan kotak kosong," tegasnya.