Identifikasi Jasad "Noordin" Selama 2 Jam
VIVAnews - Ahli sidik jari dari Indonesia Automatic Fingerprit Identification System (INAFIS) selesai melakukan sidik identifikasi jenazah yang diduga gembong teroris Noordin M Top di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Senin 10 Agustus 2009.
Identifikasi berlangsung selama dua jam, dimulai pukul 15.00-17.00 Wib. Namun sayangnya ketika sejumlah wartawan cetak maupun elektronik meminta keterangan resmi, empat orang ahli dari INAFIS langsung menuju mobil tanpa komentar satu kata pun.
Empat orang ahli dari INAFIS itu untuk memastikan identitas jenazah di Temanggung, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri telah mengambil sampel Deoxyribonucleic acid (DNA) anak Noordin M Top di Malaysia.
DNA ini diperlukan untuk memastikan apakah mayat teroris yang tertembak dalam penyerbuan di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Temanggung adalah Noordin.
Hingga saat ini penjagaan di sekitar rumah sakit Polri masih dijaga ketat aparat Kepolisian Sebelumnya, laman The Age menyebutkan ada dua hal yang membuktikan jenazah tersebut adalah Noordin M Top. Salah satunya, sidik jari.
"Itu bukan dia [Noordin]. Kami mengetahuinya dari struktur wajah, demikian pula dengan sidik jarinya," kata sumber kepolisian, seperti dikutip laman The Age, Senin 10 Agustus 2009.
Sebelumnya, sumber di Detasemen Khusus 88 mengatakan jenazah pria yang tewas di Temanggung itu lebih mirip Ibrohim atau Boim, florist yang bekerja di Hotel Ritz Carlton, ketimbang Noordin.