Survei Median: Elektabilitas Jokowi di Bawah 50%, Prabowo Bisa Nyalip

Capres nomor urut 1 Joko Widodo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Hari pemungutan suara Pemilihan Presiden 2019 kurang lima bulan lagi. Sejumlah lembaga survei kembali merilis hasil riset terbaru, salah satunya Media Survei Nasional atau Median.

Profil dan Kisah Inspiratif Mbah Guru Matematika, Pengajar Viral yang Dapat Penghargaan dari Prabowo

Direktur Eksekutif Median Rico Marbun mengatakan, dari survei yang dilakukan pada 4 sampai 16 November 2018, Jokowi-Ma'ruf Amin masih unggul atas Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno dengan selisih 12,2 persen. Adapun yang belum menentukan pilihan sebanyak 16,8 persen.

"Kami melakukan survei dengan responden sebanyak 1.200 responden. Jokowi-Ma'ruf masih unggul dengan elektabilitas 47,7 persen, Prabowo-Sandi 35,5 persen. Selisihnya 12,2 persen dan yang belum menentukan pilihan 16,8 persen," kata Rico kepada wartawan di Jakarta Pusat, Selasa 27 November 2018.

Mbah Guru Matematika yang Viral Ngajar di Live TikTok Dapat Penghargaan dari Prabowo Sebesar Rp100 Juta

Rico menjelaskan keunggulan tipis Jokowi masih bisa disalip Prabowo. Asalkan ada keseriusan dari kubu pasangan nomor urut 02 itu untuk merebut hati rakyat.

"Keunggulan ini masih bisa disamakan, disalip Prabowo kalau mereka ingin mengejar. Selisihnya tidak terlalu jauh," jelasnya.

Prabowo soal Pilkada 2024: Menang Jangan Euforia, Kalau Kalah Dukung yang Menang

Rico menuturkan, survei yang dilakukannya memberikan peringatan kepada kedua pasangan calon. Mereka harus bisa menyelesaikan kegelisahan masyarakat. Menurutnya, dengan status kepala negara, Jokowi harus bisa menemukan solusi dari beberapa persoalan.

"Yang harus dilakukan Jokowi berdasarkan hasil survei ini mampu menyelesaikan kegelisahan yang dirasakan masyarakat. Kegelisahan itu salah satunya membayar listrik seperti beban yang cukup besar, harga kebutuhan pokok walau mungkin selama ini didengar stabil, tapi menurut masyarakat masih mahal," ucapnya.

Selain itu, sulitnya mencari pekerjaan, isu soal kesejahteraan membuat elektabilitas Jokowi masih di bawah 50 persen.

"Kesulitan mencari pekerjaan, kekhawatiran nilai tukar rupiah terhadap dolar yang sampai sekarang ini belum sepenuhnya pulih seperti saat waktu Jokowi pertama menjabat," tuturnya.

Survei ini dilakukan pada 4 sampai 16 November 2018 dengan metode secara random dengan teknik multistage random sampling. Responden dalam survei ini sebanyak 1.200. Margin of error dalam survei ini sebesar kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya