TKN Belum Akui Kekalahan Jokowi di Jabar dan Banten 

Calon wakil presiden Ma'ruf Amin saat menghadiri konsolidasi pemenangan pemilu tahun 2019 Partai Golkar Banten di Kota Serang, Senin, 1 Oktober 2018.
Sumber :
  • VIVA/Yandi Deslatama

VIVA –  Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin belum mau dikatakan kalah di dua provinsi yang menjadi lumbung suara nasional yakni Jawa Barat dan Banten.

Blak-blakan Eks Caleg PDIP dari Kalimantan Barat Usai Diperiksa KPK Kasus Harun Masiku

Direktur Penggalangan Pemilih Muda TKN Bahlil Lahadalia menuturkan, pihaknya masih menunggu hasil pengitungan resmi yang akan diumumkan 22 Mei mendatang.

Setelah penetapan hasil dari KPU, tim kampanye baru mengevaluasi seluruh wilayah termasuk yang dinyatakan kalah dan menang. "Nanti kita evaluasi keseluruhan. Kita kan belum bisa bilang kalah di Jabar dan Banten. Tunggu tanggal 22 dong. Kan baru tanggal 22, karena kita kan sudah sepakat kita menghargai institusi yang punya kewenangan dalam mengambil keputusan yaitu KPU," kata Bahlil di Posko Rumah Cemara, Jakarta, Selasa 7 Mei 2019. 

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Seperti diketahui, merujuk hitung cepat lembaga survei selepas pemungutan suara, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno diperkirakan mempertahankan basis suaranya di Jawa Barat dan Banten.

Sejumlah lembaga menyebut, suara pasangan nomor urut 02 di Jawa Barat memperoleh suara 59,13 persen dan Jokowi-Ma'ruf 40,87 persen. Sedangkan di Banten, rata-rata lembaga menyebutkan, Jokowi-Ma'ruf memperoleh 37,44 persen dan Prabowi-Sandi 62,56 persen.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

Namun demikian, Bahlil mengatakan, hasil penghitungan real count yang menghimpun 70 persen pemilih hingga hari ini sudah menunjukkan jagoannya bakal melenggang periode kedua.

Hal itu juga ia percaya, berdasarkan hasil hitung cepat pasca tujuh jam pemungutan suara. "Kami sudah punya keyakinan insyaallah pasangan 01 memenangkan pertarungan pilpres," tuturnya.

Sebelumnya Ma'ruf Amin sendiri sudah menganalisis, dirinya dan Jokowi kalah di kampung halamannya, Banten.  Salah satu penyebabnya adalah, warga Nahdiliyin yang tak solid mendukungnya. Tapi di sisi lain, ia menegaskan, suara warga NU seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur justru makin tebal jika dibandingkan dalam Pemilu 2014.

Kali ini, ia menyebut, faktor kemenangan Jokowi menang telak di dua provinsi itu karena solidnya dukungan warga Nahdliyin.

"Kita secara nasional bagus. NU terkonsolidasi kecuali di beberapa daerah, termasuk Banten. Banten lamban start. Karena itu, harus dilakukan konsolidasi," kata Ma'ruf, Sabtu 27 April 2019. (mus)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya