PDIP: Banyak Pertimbangan kalau Demokrat Ingin Gabung
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA – Pasca pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, membuat sejumlah pihak mengkaitkan dengan arah koalisi Partai Demokrat.
Hasil hitung cepat dari lembaga survei maupun situng KPU saat ini, menempatkan pasangan capres-cawapres 01 Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin unggul dari pasangan 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Sementara Partai Demokrat, adalah partai yang ikut mengusung pasangan nomor urut 02.
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menilai, silaturahmi Presiden Jokowi dengan AHY, adalah suatu yang positif. Namun untuk langsung masuk dalam koalisi, menurutnya perlu ada pembahasan lebih panjang dengan partai yang lain.
"Kan kita lihat ini bukan hanya PDIP, tapi semua partai yang masuk di koalisinya Pak Jokowi, nanti kita harus sama-sama bicara," kata Puan, di Istana Negara, Jakarta, 3 Mei 2019.
Partai pengusung Jokowi-Ma'ruf adalah PDIP, PKB, PPP, Partai Golkar, Nasdem. Sementara yang mendukung ada PBB, PKPI, PSI, dan Perindo. Demokrat yang pada pilpres ini tidak mendukung Jokowi-Ma'ruf, menurutnya tidak bisa serta merta masuk.
Perlu pertimbangan yang harus dibicarakan, untuk bisa memutuskan Partai Demokrat ikut bergabung dengan koalisi yang mereka bangun sejak awal mengusung pasangan ini.
"Ya kan ada hal tertentu yang harus kita pertimbangkan," ujar Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kabinet Kerja itu.
Apa saja yang harus dipertimbangkan, Puan sendiri tidak merincinya lebih lanjut. Menurutnya, tentu akan banyak pertimbangan dan harus dibicarakan secara mendalam bersama partai-partai pendukung Jokowi.
"Ya banyak (yang dipertimbangkan), banyak hal," kata Puan. (mus)