Logo BBC

Jumlah Golput di Pilpres 2019 Diklaim Paling Rendah Sejak 2004

Kampanye anti golput di tingkat akar rumput diduga mampu menangkal kampanye golput di media sosial. - Antarafoto
Kampanye anti golput di tingkat akar rumput diduga mampu menangkal kampanye golput di media sosial. - Antarafoto
Sumber :
  • bbc

Faktor lainnya ialah meningkatnya partisipasi kelompok minoritas non-Muslim akibat gerakan 212.

Gerakan ini gencar menyuarakan kepada kaum Muslim agar tidak memilih pemimpin non-Muslim dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017, dan berada di balik upaya yang berhasil memenjarakan Basuki Tjahaja Purnama, yang saat itu menjabat gubernur DKI Jakarta, atas dakwaan penistaan agama.

Pada periode pemilu kali ini, mayoritas simpatisan gerakan tersebut mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Terlihat di dukungan yang ada minoritas ini ke Jokowi, tetapi di PA 212 atau FPI lebih terhadap Prabowo sehingga kekhawatiran dari mereka, kalau misalnya mereka pergi tanpa nyoblos dulu nanti kelompok 212 yang akan memenangkan pertarungan ini," kata Adrian.

Pengaruh suara dari kelompok minoritas ini, menurut Adrian, signifikan mengingat basis mereka sekitar 10%; sementara selisih perolehan suara Jokowi-Ma`ruf dan Prabowo-Sandiaga diperkirakan sekitar 11% atau 17 juta suara.

"Terlebih, ketika kita lihat data yang ada, hampir 80% kelompok minoritas ini dukungannya ke Jokowi, sehingga kalau mereka tidak datang (ke TPS) suara terhadap Jokowi akan tergerus. Memang tidak sampai mengalahkan Jokowi, tapi akan membuat selisihnya menjadi sangat tipis," imbuh Adrian.

Hasil sigi LSI menunjukkan Jokowi-Ma`ruf menang telak di basis suara kelompok minoritas non-Muslim yaitu Bali, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, dan Kalimantan Barat.