Lapor Dana Kampanye Manual, Sandi Kecewa dengan Sistem IT KPU
- VIVA.co.id/Bayu Nugraha
VIVA – Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno hari ini menyampaikan laporan dana kampanye ke Komisi Pemilihan Umum secara manual di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat. Sandi menyayangkan aplikasi milik KPU tak bisa dipergunakan dengan baik sehingga harus melapor secara manual.
Menurut dia, sistem aplikasi dana kampanye atau sidakam tersebut sudah dikenalkan kepada peserta pemilu sejak akhir Agustus 2018. Sidakam ini juga sudah mengalami 7 kali masa update perubahan versi 13.0, 17.0, 19.01, 19.02 10.0 dan 10.1.
Namun terdapat kendala yakni ketika penyusunan laporan konsolidasi dari data laporan seluruh wilayah Indonesia. Tak semua data laporan provinsi dan kabupaten yang diimport berhasil direkam ke dalam sidakam.
"Atas pengajuan permasalahan tersebut kemudian disampaikan oleh tim hard desk KPU, kita ucapkan terima kasih bahwa akhirnya kita menyerahkan tim laporan keuangan BPN untuk melakukan konsolidasi detail laporan secara manual, karena sistemnya tidak berjalan yang sudah di-upgrade sebanyak 7 Kali," kata Sandi di Hotel Borobudur, Kamis.
Menurut Sandi, Badan Pemenangan Nasional (BPN) sangat menyayangkan sistem sidakam yang tak maksimal ini. Karena begitu besar perhatian masyarakat terhadap pemilu dan besarnya anggaran yang dikeluarkan untuk pemilu. Namun mengurus hal yang simpel saja untuk laporan keuangan, KPU masih belum optimal.
"Kami sangat menyayangkan tidak bisa diselesaikan dengan baik. Kami juga prihatin sistem yang dibiayai dengan APBN begitu besar tidak dapat digunakan secara maksimal sehingga membuat tim BPN harus melaporkan dana kampanye dengan manual," ujar eks Wagub DKI itu.
Kemudian, karena sistem yang kurang baik tersebut, Sandi menyebut timnya harus bekerja selama 3 hari untuk menyusun laporan secara manual dengan sistem Split sheet Excel. Sandi meragukan sistem aplikasi milik KPU lainnya. Alasannya apabila sistem dana kampanye yang sederhana aja mengalami kendala bagaimana dengan sistem lainnya yang lebih rumit.
"Kita zaman now tetapi sistem ini tidak bisa menyelesaikan permasalahan laporan dana kampanye. Jika sistem sidakam ini terus mengalami masalah teknis kami tidak bisa membayangkan apa yang terjadi dengan sistem online KPU yang lain," ujarnya
Seperti salah satunya sistem penghitungan data melalui online milik KPU. Maka dari itu, Sandi meminta masyarakat untuk turut mengawasi apa yang menjadi kekhawatiran selama ini mengenai sistem online milik KPU.