Mahfud: Saya Harus Minta Maaf karena Memuji Orang Aceh?

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD saat akan meninggalkan Gedung KPK di Jakarta, Rabu, 27 Februari 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Moh Mahfud MD menegaskan, tidak ada yang salah dengan pernyataannya soal Prabowo Subianto yang menang di daerah yang memiliki karakter garis keras secara keagamaan termasuk Aceh. Bahkan, Mahfud mengaku istilah itu justru merupakan pujian.

Istri Andre Taulany Diduga Pernah Hina Prabowo Sakit Jiwa di Pilpres 2019

Alasannya, menurut Mahfud, garis keras secara keagamaan berarti orang yang memiliki prinsip, kesetiaan tinggi, tidak bisa didikte, atau dipengaruhi dalam suatu kontestasi politik.

"Saya harus minta maaf karena memuji orang Aceh, begitu?" kata Mahfud dalam wawancara dengan tvOne, Senin, 29 April 2019.

Blak-blakan Eks Caleg PDIP dari Kalimantan Barat Usai Diperiksa KPK Kasus Harun Masiku

Mahfud pun menuturkan, berkali-kali dia mendapatkan kesempatan untuk berkhotbah di Masjid Baiturrahman, Aceh, juga di Padang. Selama itu, Mahfud merasa keislamannya dengan mereka cocok.

Tokoh kelahiran Madura itu lantas menyalahkan para buzzer yang kemudian menyalahartikan pernyataanya, seolah dia menyebut para pendukung Prabowo, dari Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, adalah kelompok radikal dalam hal agama.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

"Saya nggak bilang radikalisme. Saya garis keras di bidang hukum, kalau Anda melanggar hukum, saya dorong Anda ke penjara," katanya.

Mahfud juga menegaskan tidak menyinggung soal isu khilafah. Dia menambahkan, istilah Islam garis keras, radikal, progresif, kelompok konservatif merupakan istilah-istilah biasa dalam kamus politik. (mus)

 Bahlil Lahadalia Dilantik oleh Presiden Jokowi Menjadi Menteri ESDM

Bahlil: Saya yang Usulkan Pilpres 2024 Ditunda Ketika Jadi Menteri Investasi, bukan Jokowi

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia kembali pasang badan untuk Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) bahwa dirinya yang mengusulkan ide agar menunda waktu Pemilih

img_title
VIVA.co.id
31 Desember 2024