KPU dan Faktor Human Error: Bagaimana Saksi Mengantisipasi Kesalahan?
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
Proses real count yang dilakukan di website KPU, kata Arya, lebih diperuntukkan untuk memberi informasi ke masyarakat.
Sebelumnya, tim Jokowi telah membuat tim rekapitulasi suara mandiri, yang disebut War Room . Tim, yang bekerja di Hotel Grand Melia, Jakarta Selatan, selama 24 jam ini, mengunggah data-data C1 ke sistem internal mereka.
"Ini sebuah upaya untuk bisa mengkoreksi jika terjadi sesuatu di KPU. Kalau ada yang tidak selaras dengan kita, nanti kita bisa mempertanyakan dimana letak tidak samanya. Kalau ada penyimpangan juga bisa dipertanyakan. Ini sekaligus menjadi alat kontrol kami," kata Ketua Harian TKN, Moeldoko.
`KPU tidak siap`
Ketua Divisi pemantauan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Indah Sulastry, mengatakan kesalahan pemasukan data terjadi karena petugas-petugas yang kurang siap atau kelelahan.
Ia menyebut para petugas hanya diberi pelatihan Bimbingan Teknis (Bimtek) satu kali sebelum pelaksanaan pemilu. Akibatnya, kata Indah, banyak petugas yang tidak paham regulasi dan tata cara pelaksanaan pemilu yang benar.
Ditambah lagi, kata Indah, untuk pertama kalinya pemilihan presiden dan legislatif dilaksanakan serentak.
Hal ini, lanjutnya, menyebabkan para petugas kelelahan, bahkan tercatat pula puluhan petugas TPS di seluruh Indonesia yang meninggal dunia saat menjalankan tugas.