WNI di Malasyia Mengadu ke Fadli Zon Soal Surat Suara Tercoblos
- Lilis
VIVA – Wakil Ketua DPR, Fadli Zon menerima pelaporan dari warga soal surat suara tercoblos di Malaysia. Dari informasi yang diperoleh, kejadian di Malaysia adalah skandal pemilu yang sangat luar biasa.
"Saya mendapat pengaduan masyarakat ini dari warga Indonesia yang ada di Malaysia. Mereka datang khusus ke Jakarta untuk melakukan pengaduan pada DPR RI secara resmi tentang peristiwa yang saya kira menjadi perhatian masyarakat luas," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin 22 April 2019.
Ia menjelaskan kejadian adanya ribuan atau puluhan ribu surat suara yang sudah tercoblos di dua ruko di Malaysia merupakan surat suara yang seharusnya dikirimkan melalui pos. Mereka yang mengadu ke Fadli adalah warga yang berada di lokasi.
"Mereka yang berada di tempat penggrebekan itu kemudian juga ada dari pihak Bawaslu, PPLN, Bawaslu dari KBRI di dua kejadian tempat tersebut," kata Fadli.
Ia mengungkapkan mereka menemukan sekitar 97 karung di lokasi pertama dan 156 karung di tempat kedua. Masing-masing karung berisi 216 kertas suara.
"Menurut saya ini skandal luar biasa yang sangat besar dan menjadi perhatian publik, bisa terjadi puluhan ribu kertas suara yang sudah dicoblos," kata Fadli.
Ia menjelaskan saat ini empat pelaku sudah diamankan polisi Malaysia di lokasi kedua. Pelaku tersebut bekerja dengan sistem shift.
"Katanya itu sudah shift atau apa yang mereka lakukan ke empat. Sudah ada tiga truk atau tiga lori yang duluan mengambil. Kalau tiga lori itu dengan jumlah yang sama berarti sudah ada sekitar 150 ribu surat suara yang sudah tercoblos. Kalau misalnya kita memakai logika itu," kata Fadli.
Ia menilai hal ini harus diusut dan ditindaklanjuti kepolisian. Kemudian juga harus ada tindakan hukum karena sudah mencederai demokrasi.
"Kita jadikan bahan. Mereka laporkan nanti akan diikuti oleh bukti video yang mereka miliki. Tadi disampaikan ada yang sudah viral tapi ada juga video yg belum sampai ke publik. Menurut saya ini jadi bahan juga pada DPR kepada pihak terkait," kata Fadli.
Salah satu warga Indonesia di Malasyia yang ikut menggerebek, Brem meminta DPR terus mengawal masalah ini. Ia juga ingin kasus ini dikawal tuntas. Sebab ia merasa sangat dirugikan dengan peristiwa ini.
"Hak mereka diambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dan menurut saya ini adalah kejahatan luar biasa. Kami sudah menangkap orang ini dengan begitu banyak suara. Seterusnya kami minta pihak KPU dan Bawaslu untuk segera menindaklanjuti kasus ini," kata Brem.