Banyak KPPS Meninggal Dunia, Golkar Minta Pemilu Serentak Dievaluasi

Ilustrasi Petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) menyusun kotak suara yang berisi surat suara hasil Pemilu Serentak 2019 sebelum dilakukan rekapitulasi surat suara di GOR Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

VIVA – Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 di Jawa Barat menewaskan 10 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) diduga akibat serangan jantung, kelelahan hingga stres karena durasi pelaksanaan teknis memakan waktu ekstra.

KPU Ungkap Ada 6 Petugas KPPS yang Meninggal dan 115 Lainnya Sakit

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyatakan, pelaksanaan pemilu serentak harus dievaluasi.

"Banyaknya petugas KPPS yang meninggal membutuhkan penyikapan yang serius dari pemerintah. Setelah proses Pemilu selesai ini harus dievaluasi segera pemerintah," ujar Dedi, Jumat malam, 19 April 2019.

Pengakuan Ketua KPPS dan Petugas TPS di Pinang Ranti Mencoblos 19 Surat Suara

Dedi menilai, pelaksanaan Pemilu 2019 tidak hanya melelahkan petugas KPPS, melainkan semua pihak yang mengharuskan siaga selama 24 jam mengawal logistik Pilpres maupun Pileg. "Ini pemilu paling melelahkan, memakan waktu dari pagi hingga malam," katanya.

Selain petugas KPPS, lanjut Dedi, Pemilu 2019 juga memberikan dampak tekanan psikologis kepada tim sukses. "Tekanan psikologisnya jadi beragam, harus ngurus Pilpres terus legislatif. Konsentrasi bisa terpecah. Pemilu harus dibuat serileks mungkin bagi seluruh pihak," katanya. 

KPU Jabar: 6 Petugas KPPS Meninggal Dunia Selama Proses Pilkada 2024

Sebelumnya, Ketua KPU Jawa Barat, Rifqi Ali Mubarok menjelaskan, petugas KPPS yang meninggal berasal dari lima daerah yaitu Pangandaran, Garut, Tasikmalaya, Purwakarta dan Ciamis. 

"Kami atas nama KPU Provinsi Jawa Barat mengucapkan bela sungkawa, semoga almarhum mendapat balasan setimpal, mudah - mudahan khusnul khotimah mereka bertugas mengawal pemilu ini berjalan baik," ujar Rifqi di Bandung Jawa Barat.

Para petugas KPPS ini meninggal dunia karena faktor kelelahan dan stres saat mengalami situasi teknis dalam persiapan pemungutan suara. "Sejauh ini ada 10 orang petugas KPPS yang meninggal dunia. Ada yang serangan jantung karena faktor kelelahan, ada juga yang meninggal setelah menerima laporan kekurangan surat suara mungkin stres, ada juga faktor kelelahan," katanya. (mus)  

Ilustrasi Pilkada Serentak 2024

Pakar Hukum Curiga Ketua KPPS Coblos 18 Surat Suara Pramono-Rano Ada yang Suruh

Peristiwa dicoblosnya 18 surat suara oleh Ketua KPPS di TPS 028 Pinang Ranti, Jakarta Timur, untuk pasangan Pramono Anung-Rano Karno, masih dipersoalkan. Ada yang nyuruh?

img_title
VIVA.co.id
3 Desember 2024