Nyoblos di Penjara, Eks Bupati Purbalingga Blak-blakan Pilih Jokowi
- VIVA/Dwi Royanto
VIVA – Mantan Bupati Purbalingga, Tasdi ikut menyalurkan hak pilihnya pada Pemilu 2019, Rabu 17 April 2019. Politikus PDI Perjuangan itu mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS) 21 Lembaga Pemasyarakatan Kedungpane Semarang, Jawa Tengah.
Tasdi mulai mencoblos sekitar pukul 10.16 WIB, menggunakan formulir A5. Usai mengisi blangko absensi, Tasdi yang mengenakan kaos warna putih itu hanya mengambil dua surat suara untuk capres dan cawapres serta DPD. Ia mengaku blak-blakan memilih capres dan cawapres nomor 01 Jokowi-Ma’ruf Amin.
"Untuk presiden saya tetap piih pak Jokowi. Apa pun itu, saya masih anggota PDIP dan PDI mencalonkan pak Jokowi. Saya tetap konsisten," kata Tasdi ditemui usai mencoblos.
Tasdi menaruh harapan besar ke Jokowi jika terpilih untuk periode kedua. Ia menitipkan agar Jokowi bisa terus teguh dalam memperjuangkan Trisakti Bung Karno, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari bidang ekonomi dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan.
"Presiden harus punya power. Jangan sampai diintervensi oleh asing. Siapa pun presidennya juga. Jangan sampai dibekingi oleh asing," katanya.
Pria yang divonis tujuh tahun penjara dalam kasus suap dan gratifikasi itu mengaku gembira dia masih bisa memberikan hak pilihnya dalam Pemilu kali ini. Ia berharap Pemilu serentak presiden dan legislatif yang pertama kali digelar ini bisa sukses.
"Saya gembira karena masih diberikan peluang untuk memberikan hak pilih. Saya enggak kecewa walau di penjara. Bersyukur di penjara masih bisa memilih," ucapnya.
Meski begitu, ia merasa suasana Pemilu kali ini berbeda. Karena dia tak bisa berkumpul dengan istri dan anaknya di Purbalingga. Kata Tasdi, istrinya kini juga mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif di wilayah Jateng selatan itu.
"Beda saja perasaannya. Di sana (Purbalingga) istri saya nyalon DPRD juga. Tapi saya sendiri. Meski begitu hati saya tetap di sana," ujarnya.
Pencoblosan di Lapas Kedungpane hingga siang ini berjalan cukup ramai dan kondusif. Total ada tujuh TPS didirikan di halaman tengah lapas dengan iringan musik organ tunggal serta musik gamelan. Sejumlah napi tampak antusias memberikan hak pilihnya.
Di Lapas Kedungpane, Tasdi tinggal di Blok I-3 bersama dengan sejumlah tahanan napi korupsi lain seperti, mantan Bupati Kebumen Yahya Fuad, mantan Wali Kota Tegal, mantan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan dan lain-lain.
"Mereka nanti nyoblos juga. Tadi Pak Yahya Fuad juga telah mencoblos," ujar Tasdi. (mus)