Ini Kriteria Aparat untuk Menentukan Tingkat Kerawanan TPS

Petugas (kanan) melayani warga yang mengurus surat pemindahan Tempat Pemungutan Suara (TPS) atau formulir A5 di Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Senin, 8 April 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

VIVA – Aparat Kepolisian Daerah Metro Jaya mempunyai beberapa kategori untuk menentukan tingkat keamanan dan kerawanan tempat pemungutan suara atau TPS. Dalam pembagian ini dibagi dalam kategori aman, rawan, dan sangat rawan.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono mengatakan, wilayah dalam kategori aman adalah TPS yang berada di suatu daerah yang didominasi satu pasangan calon. Namun, tak ada konflik-konflik sebelumnya. Tak ada juga potensi gangguan keamanan.

"TPS dengan kriteria ini, kita anggap ini daerah yang aman. Kita menempatkan tentunya anggota Polri dan anggota TNI yang minimal bisa ditempatkan di TPS itu mungkin 1 Polri 8 TPS dan 16 linmas," kata Gatot, Minggu 14 April 2019.

Dia pun menjelaskan TPS dengan kategori rawan. TPS dengan kategori ini kemungkinan antara pasangan calon yang satu dengan yang lain memiliki jumlah pemilih berimbang. Hal ini menimbulkan potensi konflik. Namun, potensi tersebut tidak terlalu besar karena dari pengamanan tidak terlalu jauh berbeda dengan TPS rawan.

Sementara itu, untuk wilayah sangat rawan, menurutnya, jumlahnya perbandingan pengamanannya akan ditingkatkan. Untuk daerah Metro Jaya, tingkat TPS di daerah yang sangat rawan jumlahnya sangat sedikit.

"Ini juga jumlahnya kita lebih sedikit. Mereka mengawasi TPS-nya satu TPS itu, 1 Polri itu bersama-sama dengan teman-teman dari TNI akan mengawasi 4 TPS kemudian dibantu dengan teman-teman 8 orang linmas," ujarnya.

Selain TPS dengan tingkat keamanan tersebut, Polisi juga memiliki TPS khusus yang berada di beberapa tempat seperti di rumah sakit ataupun bandara. Sejauh ini, TNI-Polri juga melihat situasi yang berkembang di lapangan terkait adanya sejumlah TPS ini.

"Kami juga menyiapkan apabila di daerah tersebut dalam hari terakhir ini ada potensi kerawanan yang meningkat, seperti dukungan terhadap paslon ini menguat, kemudian ada potensi terjadinya konflik sosial dan lain sebagainya. Kami akan mempertebal pasukan di sana. Baik itu Polri dan TNI," katanya.

Belajar dari Pemilu 2019, Moeldoko Inisiasi Program Layanan Kesehatan Petugas Pemilu 2024

Gatot mengatakan, aparat keamanan tak ingin meremehkan sekecil apapun ancaman yang terjadi. Dia menegaskan, pihak aparat akan memberikan upaya terbaik untuk menjaga pesta demokrasi lima tahunan ini.

"Kita akan memberikan yang terbaik kepada masyarakat, untuk masyarakat menjadi aman, nyaman untuk datang ke TPS dan kita jamin itu jangan takut dan jangan ragu datang ke TPS untuk memilih sesuai dengan kehendak mereka masing-masing," tuturnya.

Koalisi Damai: Hate Speech Jelang Pemilu Dilakukan Kelompok Berkepentingan
Mantan Calon Legislatif (Caleg) anggota DPR RI tahun 2019 di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar), Alexsius Akim di KPK

Blak-blakan Eks Caleg PDIP dari Kalimantan Barat Usai Diperiksa KPK Kasus Harun Masiku

Alexsius Akim, telah rampung menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus korupsi Harun Masiku. Ia mengaku telah menjelaskan semua kepada penyidik dalam kasus tersebut

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2024