Titiek Soeharto: Saya Mencium Kemenangan Prabowo-Sandi

Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya, Siti Hediati Hariyadi yang lebih akrab dengan panggilan Titiek Soeharto mengaku telah mencium aroma kemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden bernomor urut 02, Prabowo-Sandi. 

Elite PKS Puji Program Quick Win Era Prabowo tapi Wanti-wanti Awas Kebocoran Anggaran

“Menjelang 17 April, saya sudah mencium kemenangan pasangan calon 02 9Prabowo-Sandiaga). Ini adalah buah kerja kita bersama,"ujar Titiek, Kamis, 11 April 2019.

Menurut Titiek, dari kehadirannya menemani Prabowo dan Sandiaga berkeliling ke daerah-daerah, ia melihat ada hal sama yang terpancar dari sorot mata ribuan rakyat, mulai dari bapak-bapak pekerja kasar hingga emak-emak. 

Akademisi UI Minta Presiden Prabowo Harus Tegas dan Jangan Kompromi dengan Koruptor

“Kami melihat ketulusan hati saudara-saudara, terpancar. Semua untuk Indonesia kita, untuk Indonesia yang adil, makmur dan berdaulat," kata Titiek. 

Titiek menilai, salah satu yang membuat rakyat bersatu dan bergerak untuk perubahan adalah kondisi ekonomi saat ini yang dirasa sulit. Harga-harga mahal, sementara lapangan pekerjaan begitu susah didapatkan. 

Anies-Ganjar Kalah, Pilpres 2024 Panggung Politik Prabowo jadi RI 1

Ia mengingatkan, dulu ada yang berjanji akan menciptakan 10 juta lapangan kerja bagi rakyat, tetapi ternyata berbohong.

“Kita semua menjadi saksi kebohongan. Satu-satunya jalan ganti presiden. Pilih 02! Perjuangan ini adalah perjuangan untuk bangsa Indonesia. Agar kita bisa maju menjadi negara berdaulat, tidak malu-maluin sama negara tetangga,” kata dia. 

Ia berharap besar, setelah 2019 Indonesia menjadi bangsa yang bangga terhadap bangsanya sendiri. 

“Kita bersyukur masih diberi akal sehat untuk melihat ketimpangan di republik ini,” kata dia. (EP)

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

Presiden Prabowo Dinilai Bisa Lakukan Ini soal PPN Jadi 12 Persen pada 2025

Kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen per 1 Januari 2025 menjadi polemik di masyarakat saat ini.

img_title
VIVA.co.id
25 Desember 2024