Kampanye di Karawang, Jokowi Mau Beri Sepeda yang Tolak KIP Kuliah

Calon presiden Joko Widodo ketika berkampanye di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat, pada Selasa, 9 April 2019.
Sumber :
  • VIVA/Lilis Khalisotussurur

VIVA – Calon presiden Joko Widodo tak pernah luput menyebutkan program-program andalannya di bidang sosial yang dikenal juga dengan istilah 'kartu sakti'.

Sekjen Blak-blakan Bilang Projo Siap Berubah Jadi Partai jika Diperintahkan Jokowi

Ketika berkampanye di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat, pada Selasa 9 April 2019, Jokowi mengingatkan bahwa, misal, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah diterapkan pada 2020, terutama kalau dia terpilih lagi menjadi presiden. Sebab, program itu ialah program dia sebagai calon presiden.

"Kartu ini keluarnya masih tahun depan, karena ini program capres," katanya.

Demokrat Ogah Ikut Campur Urusan PDIP yang Pecat Jokowi dan Gibran

Memang, katanya, banyak yang menanyakan kepadanya kenapa program dalam kartu-kartu sakti itu belum berlaku sekarang. Sebab, anggarannya baru ada tahun 2020.

Ia menjelaskan, dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, pelajar bisa mendapatkan beasiswa untuk berkuliah. Beasiswa tak hanya di dalam negeri tapi juga luar negeri.

Sosok Misterius Pria Bertelanjang Dada saat Anak Bos Toko Roti Ditangkap, Ibu Muda Diperkosa Tetangga

"Siapa yang setuju KIP kuliah tunjuk jari. Yang tidak setuju maju, saya beri sepeda. Awas, kalau ada yang maju," kata Jokowi, bercanda.

Kartu lain, Jokowi menerangkan, bernama Kartu Pra-Kerja. Kartu itu program khusus lulusan SMA/SMK/MA dan akademi maupun perguruan tinggi. Para penerimanya diberi pelatihan kerja oleh kementerian/lembaga, BUMN, atau perusahaan swasta.

Tujuannya, kata Jokowi, agar "anak-anak kita dapat lebih cepat masuk ke dunia kerja, menjadi pekerja-pekerja yang tangguh dan andal."

Terakhir, ia menyebutkan Kartu Sembako Surah. Dengan kartu ini, ibu-ibu bisa berbelanja kebutuhan pokok dengan murah. "Sehingga, anak-anak kita dapat gizi yang baik sehingga baik, sehat, cerdas."

Ketua DPP Nasdem sekaligus timses Anies-Muhaimin, Willy Aditya.

Nasdem Terbuka jika Jokowi Ingin Gabung Usai Dipecat PDIP

Nasdem menyerahkan keputusan bergabung ke dalam partai politik kepada Jokowi.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024