Logo BBC

Jumlah Caleg Perempuan Bertambah, tapi Mengapa Kuota Belum Tercapai?

Warga mengikuti kampanye dialogis calon anggota legislatif (celeg) dari salah satu dari empat partai lokal (Parlok) Aceh di Desa Ilie Ulee Kareng, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (23/2/2019). - ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Warga mengikuti kampanye dialogis calon anggota legislatif (celeg) dari salah satu dari empat partai lokal (Parlok) Aceh di Desa Ilie Ulee Kareng, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (23/2/2019). - ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Sumber :
  • bbc

Shanti tak menggebu untuk menang. Ia tahu keputusannya ini layaknya berjudi. Itu mengapa ia tak mau sepenuhnya melepaskan kariernya di bidang perdagangan internasional. Karena itu, ia mensyaratkan agar partai menanggung semua biaya kampanye.

"Saya nggak mau keluar uang sendiri, ini kan gamble . Tapi karena partai merasa saya berguna dan siap mendanai semuanya," tukasnya.

Karena latar belakang pekerjaannya yang berhubungan dengan negara lain, ia punya misi menjalin kerja sama bilateral dalam hal perdagangan atau perkembangan teknologi jika terpilih nanti.

"Bagaimana memberdayakan orang lewat teknologi. Karena teknologi mencakup semua kehidupan kita, mulai dari makanan, pakaian, sampai cari jodoh. Artinya kehidupan kita sudah pindah ke teknologi," ujar caleg nomor urut 4 di Dapil DKI Jakarta II DPR RI ini.

Idealisme adalah modal caleg muda

Nadhila Chairannisa adalah caleg termuda dari daerah pemilihannya di DKI Jakarta II DPR RI dengan usia 24 tahun.

Anggota Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini membanggakan idealismenya sebagai modal untuk mengubah kondisi Indonesia yang menurutnya, penuh kesenjangan. Mulai dari pendidikan sampai ekonomi.

"Saya menerima jadi caleg karena saya pikir banyak sekali perubahan yang diperlukan di Indonesia kayak sistem pendidikan dan infrastruktur politik yang kurang transparan. Korupsi masih jadi isu besar sehingga pandangan orang terhadap politik selalu negatif," jelas Nadhila kepada BBC News Indonesia.