Jokowi Ungkap 9 Juta Orang Percaya Hoax Kementerian Agama Akan Dihapus

Calon presiden Joko Widodo berpidato di hadapan massa pendukungnya di GOR Ken Arok, Kota Malang, Jawa Timur, Senin malam, 25 Maret 2019.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Calon presiden Joko Widodo mengingatkan para pendukungnya bahwa Indonesia adalah negara besar dengan populasi penduduk 269 juta orang. Sebab itu, ia mewanti-wanti pendukungnya untuk tidak memilih orang yang belum pernah teruji pengalamannya.

Relawan AAJ Sowan ke Jokowi, Tegaskan Tidak Bicara Politik

"Jangan coba-coba karena menyangkut 269 juta penduduk Indonesia. Masa kita mau coba-coba untuk nasib 269 juta penduduk Indonesia," kata Jokowi dalam pidatonya di GOR Ken Arok, Kota Malang, Jawa Timur, Senin malam, 25 Maret 2019.

Jokowi menceritakan pengalamannya saat banting setir dari dunia usaha ke dunia politik. Diawali sebagai wali kota Solo, ia mengaku butuh waktu dua tahun untuk belajar dan beradaptasi mengurusi warga Solo.

Peluang Jokowi Gabung ke Partai Selepas PDIP: Belum Konkrit, Belum Ada Tawaran Posisi Strategis

Ia menjadi wali kota selama dua periode. Hasilnya ia mendapat banyak penghargaan internasional untuk Kota Solo. Kariernya berlanjut ke DKI Jakarta setelah terpilih sebagai gubernur. Karir politik itu, katanya, berjenjang hingga menjadi presiden selama 4,5 tahun berjalan.

Dia mengingatkan lagi, tidak mudah memimpin negara sebesar Indonesia. Dia jujur mengakui butuh waktu untuk belajar saat kali pertama kali menjabat wali kota. Dia juga berharap masyarakat tak mudah terhasut hoax atau kabar bohong yang ditujukan kepadanya.

Jokowi Ajak 2 Cucunya Nonton Laga Timnas Indonesia Vs Filipina di Manahan

"Katanya, jika Jokowi menang, ada larangan azan, kementerian agama dihapus, melegalkan perkawinan sejenis. Ini tidak masuk nalar tapi muncul di medsos. Saya tegaskan, negara ini memiliki tata krama. Siapa pun presidennya tidak akan berani melakukan itu. Terbaru, survei 9 juta lebih masyarakat percaya dengan isu itu. Hati-hati tentang ini," katanya.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani

Gerindra Ajukan Syarat ke Jokowi dan Gibran Jika Ingin Jadi Kader Partai

Sekretaris Jenderal (Sekjend) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan ada syarat mutlak yang harus dipenuhi jika keduanya memang yakin menjadi kader partai.

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2024