Logo BBC

Kampanye Terbuka, Mampukah Jokowi dan Prabowo Tarik Pemilih Baru?

Calon Presiden Prabowo Subianto dan calon presiden Joko Widodo, 22 Juni 2014.-ROMEO GACAD/AFP
Calon Presiden Prabowo Subianto dan calon presiden Joko Widodo, 22 Juni 2014.-ROMEO GACAD/AFP
Sumber :
  • bbc

Sementara itu, juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma`ruf, Pradana Indraputra, mengatakan timnya berencana untuk menurunkan para influencer maupun figur publik dalam acara-acara kampanye akbar untuk mendulang suara calon pemilih baru.

Puncaknya adalah pada tanggal 13 April nanti, kata Pradana, di mana timnya berencana menggelar kampanye akbar di Gelora Bung Karni (GBK) Jakarta dengan mengundang sekitar 1.000 artis dan musisi yang mendukung Jokow dan Ma`ruf, termasuk Slank.

"Itu akan menjadi akbar karena ada 1.000 artis dan public figure , musisi semua turun gunung. Kita pengen ada efek kejut di sana biar semua orang terbuka matanya, wawasannya, bahwa semua (orang-orang itu) mendukung Pak Jokowi," katanya.

Jika tim Prabowo dan Sandiaga akan fokus ke isu ekonomi, kata Pradana, tim Jokowi akan fokus ke isu kesejahteraan dengan memperhatikan kondisi spesifik di setiap wilayah yang didatangi.

Selain itu, Pradana mengatakan timnya akan fokus juga ke kampanye door to door , tapi dengan cara yang lebih modern, melalui website ketukpintu.org.

Bagaimana masyarakat melihat kampanye terbuka?

Winda Ayu, seorang freelancer di Jakarta, mengatakan hingga saat ini belum menentukan pilihannya di Pilpres 2019 nanti. Dia mengatakan dia yakin kampanye akbar pun tidak akan banyak membantunya menentukan pilihan.

"Pasti yang disampaikan kurang lebih akan sama saja," kata Winda.

Dia mengatakan kalangan milenial seperti dirinya tidak akan tertarik untuk datang ke acara kampanye terbuka. Menurut Winda, pemberitaan-pemberitaan di media lebih efektif dalam memberikan informasi tentang kedua pasangan calon.