Ma'ruf Amin: Ibu-Ibu Bisa Jualan Jilbab via Online karena Tol Langit
- VIVA/Eduward Ambarita
VIVA – Calon wakil presiden Ma'ruf Amin menceritakan lagi maksud pernyataannya mengenai “infrastruktur langit”. Istilah itu dia sampaikan dalam debat kandidat Cawapres saat berhadapan dengan Sandiaga Uno pada 17 Maret 2019.
Di depan pendukungnya yang tergabung dalam Barisan Pengawal Ulama, Ma'ruf mengatakan pemerintah tengah memenuhi infrastruktur yang diistilahkannya 'tol langit'.
Infrastruktur telekomunikasi itu adalah proyek Palapa Ring, pembangunan jaringan serat optik nasional yang terhubung dari Sabang sampai Merauke.
"Orang bisa menggunakan internet, bisa online. Banyak sekarang perusahaan-perusahaan enggak punya warung enggak punya toko, tapi bisa jualan. Jualan makanan, jualan baju, jualan jilbab. Pakai apa? Online. Itu karena ada Tol Langit," kata Ma'ruf di Lapangan PIK Penggilingan Cakung, Jakarta, Sabtu, 23 Maret 2019.
Tren masyarakat berbelanja, katanya, sudah berubah: dahulu mesti datang langsung ke toko-toko fisik, sekarang mengunjungi toko-toko maya melalui komputer atau ponsel. Seiring perkembangan zaman dan pesatnya ekonomi digital, pemerintah pun turut berbenah.
Kemudahan berinvestasi memuculkan perusahan rintisan (start up) mendapatkan modal, bahkan beberapa sudah menyandang status unicorn.
Ma'ruf menyebut, nama perusahaan seperti Gojek, Bukalapak, dan Tokopedia yang nilai valuasi perusahaannya lebih dari 1 miliar dolar Amerika Serikat.
”Makanya tumbuh sekarang namanya PBBT, perusahaan baru berbasis teknologi. Kalau ibu-ibu sekarang mau pingin makan apa, ayam apa, tinggal online; kalau pingin masakan apa tinggal online," katanya.
"Gojek,” katanya berargumentasi lagi, “ndak punya mobil; dia cuman punya instrumen. Tapi dia kekayaannya sudah [lebih] Rp1 triliun. Ada Bukalapak, Tokopedia. Nanti Gojek sebentar lagi akan jadi decacorn.”
Mustasyar Nahdlatul Ulama itu menilai, ada segelintir orang yang mengritik perbaikan ekonomi sekarang karena tidak pandai bersyukur. Dia mengingatkan, jangan menafikan capaian pemerintahan Jokowi hanya gara-gara perbedaan pilihan politik.
Ma’ruf menukil ayat Alquran tentang peringatan Allah terhadap umat manusia agar tak lupa bersyukur atas nikmat yang mereka rasakan, “La in syakartum la azidannakum—Kalau kamu syukur, nanti ditambah lagi.” (ren)