Antisipasi Caleg Stres Membludak, RS Jiwa Siapkan Ruang Tambahan
- VIVA.co.id/Muhammad AR
VIVA – Sebulan lagi hitungan pemungutan suara Pemilu 2019 akan digelar. Salah satu rangkaian dalam Pemilu 2019 adalah pelaksanaan pemilu legislatif atau pileg. Pihak rumah sakit pun mempersiapkan sarana tambahan untuk menangani caleg yang gagal lolos.
Salah satu rumah sakit yang kerap menangani pasien gangguan jiwa adalah RS Marzoeki Mahdi (RSMM) Bogor. RS ini mempersiapkan 20 ruang tambahan di antaranya kelas VIP untuk menangani caleg yang stres, depresi, sampai gangguan jiwa karena gagal terpilih ke parlemen.
"Apabila ada caleg yang menderita gangguan jiwa, akibat dari masalah apapun juga termasuk dalam di bidang pencalegan gagal kami siap menerima," Direktur Utama RSMM, Bambang Eko Sunaryanto kepada VIVA, Kamis 14 Maret 2019.
Bambang mengatakan, untuk rawat jalan RSMM sudah menyiapkan prasarana. Termasuk dengan pemeriksaan maupun tindakan-tindakan untuk menyembuhkan atau mengurangi efek gangguan jiwa yang dialami caleg.
Saat ini, RSMM menyiapkan enam kamar VIP bagi Caleg depresi. Namun, jika pasien caleg stres bertambah maka kelas I setara VIP sebelumnya sudah ada sebanyak 20 kamar akan digunakan.
"Tetapi, jika memang diperlukan kami menyediakan kamar VIP untuk rawat inap bagi pasien non gangguan jiwa untuk digunakan," kata Bambang.
Kemudian, untuk perawatan bagi pasien gangguan jiwa, RS menyiagakan perawatan dengan tenaga medis yang lengkap. Hal ini berlaku baik untuk rawat jalan dan rawat inap.
"Yang ditangani oleh pakar ilmu kesehatan jiwa, dari psikiater psikolog, perawat jiwa, terapis, terapis untuk keluarga, terapi untuk sosial, dan lainnya. Termasuk alat-alat yang ada," jelas Bambang.
Pemilu 2019 akan digelar Rabu, 17 April 2019. Pesta demokrasi lima tahunan ini akan digelar serentak antara pilpres dengan pileg. Caleg yang akan bertarung di pemilu adalah caleg untuk DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota.
Berkas KDRT Kader PDIP Anggota DPRD Babel P-21, Hukuman Penjara 5 Tahun Menanti?
Imam Wahyudi atau IW yang merupakan Anggota DPRD Bangka Belitung dari PDIP, diduga melakukan lakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada istrinya.
