Polri Minta Masyarakat Abaikan Akun Opposite6890
- vstory
VIVA – Polri meminta kepada masyarakat agar tidak termakan berita bohong atau hoax yang diciptakan akun @Opposite6890. Mengingat itu adalah akun anonymous, tidak bisa dipertanggungjawabkan dan tidak kredibel.
"Anonymus ini, bahwa akun ini tak bisa dipertanggungjawabkan. Tidak kredibel. Ini saya minta tidak dijadikan sumber rujukan berita, karena ini bahaya. Kenapa demikian? Kalau akun-akun ini tak bisa diklarifikasi, konfirmasi, dan verifikasi, apa yang disebarkan berita hoax. Kalau berita hoax ada ancaman, hukuman pidananya nanti," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasteyo di Kantor Divisi Humas Polri, Jumat, 8 Maret 2019.
Maka dari itu, ia mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam menyaring berita. Polisi sendiri hingga kini masih menyelidiki akun ini. Dedi mengingatkan kalau media sosial adalah area publik, jadi masyarakat diminta cerdas dalam membagikan kembali berita lewat medsos. Ia minta masyarakat tidak menyebar kembali berita dari akun ini.
"Apabila sumber-sumber enggak kredibel, enggak jelas, enggak bisa dikonfirmasi, enggak bisa jadi rujukan berita," ujarnya.
Belakangan ini di media sosial Twitter heboh dengan narasi Mabes Polri menjadi aktor yang mengorganisir ribuan anggota Polri menjadi buzzer politik untuk mendukung capres Jokowi.
Sebuah akun dengan nama @Opposite6890 mengklaim Mabes Polri membentuk buzzer anggota Polri dari tingkat Polres sampai pusat. Semua anggota buzzer seluruh Indonesia terhubung melalui aplikasi bernama Sambhar. Akun @Opposite6890 mengaku membongkar jaringan ‘buzzercoklat’ ini setelah melacak paket aplikasi Android (APK) Sambhar. (ase)