Akbar Faisal Diperiksa Bawaslu

Akbar Faisal diperiksa Bawaslu Makassar
Sumber :
  • VIVA/Yasir

VIVA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Akbar Faisal memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu Kota Makassar di Jalan Anggrek Raya, Makassar, Kamis, 7 Maret 2019.

Calon Anggota KPU-Bawaslu Wajib Tes PCR 2 Kali Sebelum Uji Kelayakan

Akbar diperiksa terkait video Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) mengkampanyekan Akbar Faisal yang maju lagi sebagai calon anggota legislatif di daerah pemilihan (dapil) II Sulawesi Selatan marak beredar di media sosial. 

Akbar datang bersama koleganya, Rusman Rasyid, untuk melakukan klarifikasi terkait video tersebut. Pemeriksaan dilaksanakan tak kurang dari 20 menit.

DPR Gelar Uji Kelayakan Calon Anggota KPU-Bawaslu pada 14-17 Februari

"Pertama, sebagai warga negara yang baik saya sudah datang. Padahal menurut Undang Undang MD3, untuk memanggil harus seizin presiden. Dahulu harus ada izin Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), tapi saat ini cukup izin presiden," kata Akbar kepada wartawan usai diperiksa. 

Akbar juga menyebut Ketua Bawaslu "genit". Sebab, sehari sebelumnya mengatakan Akbar Faisal mangkir dari panggilan Bawaslu.

Timsel Serahkan Daftar Nama Calon Anggota KPU dan Bawaslu ke Jokowi

"Kedua, menurut saya, Bawaslu agak genit. Nursari Ketua Bawaslu sudah berkoar-koar di media, saya dipanggil dan diperiksa hari Selasa, seakan-akan nantang. Padahal, undangan itu baru Selasa saya terima, saya akan diperiksa hari Selasa. Nah, saya baru mendapatkan surat Selasa siang saat laporan kinerja di Swiss-Belinn Hotel," kata dia.

Materi pemeriksaan terhadap dirinya berlangsung selama 20 menit. Pihak Bawaslu menanyakan terkait hubungan dirinya dengan Rektor UNM dan Ahmad Nelwan Alias Beno yang ada dalam video tersebut.

"Materinya cuma beberapa pertanyaan, 20 menit saya diperiksa, ditanya apakah kenal dua orang ini sebagai apa? (Ahmad Nelwan alias Beno) di dalam video, sebagai relawan. Kalau relawan, orang yang ngaku bantu kita. Kalau tim ada SK-nya. Selanjutnya, apakah kenal dengan Prof Husain (Rektor UNM)? Saya bilang sudah lama kenal Beliau," kata dia mencontohkan pembicaraan mereka.

Menurut Akbar, ucapan Rektor UNM dalam video hanya candaan, tidak bermaksud kampanye untuk dirinya. "Ini bukan kasus, ini dua orang bercanda dan Anda dianggap serius," katanya.

Ia mencontohkan kasus video 15 camat sekota Makassar, di mana dalam video tersebut pihak camat menyebut Joko Widodo. Seharusnya, pihak Bawaslu juga panggil Joko Widodo untuk periksa.

"Tiba-tiba mau dipanggil semuanya, itu videonya Pak Camat (kasus dugaan camat Makassar dukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin) sebut Joko Widodo, kenapa tidak dipanggil Joko Widodo. Menurut Anda, apa perbedaan posisi saya dengan Joko Widodo. Selanjutnya, kalau mungkin di sini dipanggil, apakah beda standar Bawaslu kota dan provinsi," tutur Akbar.

Diketahui, beberapa waktu lalu, beredar video viral dukungan Rektor UNM Husain Syam ke Akbar Faizal. Husain dalam video itu berjanji memberikan akses masuk ke UNM jika warga mendukung caleg DPR Akbar Faisal.

Dalam video itu, terlihat Husain tengah duduk bersama salah satu anggota tim sukses Akbar Faisal bernama Beno. Tampak Beno tengah duduk bersama Husain di sebuah kafe dan melakukan rekaman secara bersama-sama. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya