Tim Jokowi Anggap Keji dan Terkutuk Fitnah Penghapusan Pelajaran Agama

Screenshot video yang memperlihatkan seorang perempuan yang diduga kader PKS menyebarkan kampanye hitam menyudutkan calon presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • IST

VIVA – Tim Kampanye Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Joko Widodo-Ma’ruf Amin merespons video dugaan kampanye hitam yang dilakukan oleh seorang perempuan terhadap Jokowi. Video itu tersebar di media sosial yang diduga merupakan kader dari Partai Keadilan Sejahtera.

Ketua TKD Sulsel Syamsul Bachri menyayangkan aksi perempuan yang disebutnya telah menjelek-jelekkan Jokowi. Menurut Syamsul, jangankan melakukan seperti yang dituduhkan itu, memikirkannya saja Jokowi dan timnya tidak pernah.

“Cara-cara semacam ini sangat keji. Ini praktik yang sangat tidak terpuji, sangat terkutuk menurut saya,” kata Syamsul saat dikonfirmasi, Selasa, 5 Maret 2019.

Dia berharap, pelaku dalam video itu segera ditemukan karena sudah jelas-jelas menyebarkan fitnah untuk Jokowi.

Sebelumnya, potongan video diduga kampanye hitam tersebar di kalangan pengguna media sosial. Dalam video berdurasi 45 detik, seorang perempuan menjelek-jelekkan pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Video itu menampilkan seorang emak-emak terlihat bertamu dan direkam gambarnya oleh tuan rumah. Dia terdengar mengungkapkan dampak buruk jika Jokowi kembali terpilih sebagai presiden, yakni pelajaran agama dihapus dari sekolah.

Syamsul Bachri meminta Bawaslu menyelidiki kebenaran video tersebut. Jika terbukti benar, pelaku dan otak di belakangnya mesti diberi sanksi sesuai aturan hukum yang berlaku. Sebab menurut dia, praktik kampanye hitam telah menciderai demokrasi.

“Kami tentu akan menyerahkan kepada tim hukum, dipelajari, dan follow up apa yang harus dilakukan terhadap cara-cara kotor semacam ini,” katanya.

Belum diketahui di mana lokasi pengambilan gambar, dan dari mana sumbernya. Hanya sedikit latar yang bisa menggambarkan lokasi. Namun wajah orang yang direkam terlihat jelas, dan menggunakan pakaian dengan logo PKS.

'Pembatalan Rencana Kenaikan PPN 12 Persen Menunjukkan Pemerintah Cukup Sensitif dan Mau Mendengar'

Bagi TKD, praktik kampanye semacam ini, jika benar, telah bertentangan dengan norma hidup dan budaya masyarakat Bugis-Makassar.

“Masyarakat Sulsel kan cukup agamis. Dengan dikemukakan fitnah semacam itu, tentu merugikan, khususnya bagi pihak kami,” Syamsul menambahkan.

Pengamat Ungkap Kelemahan Riset OCCRP yang Jadikan Jokowi Pemimpin Terkorup

PKS membantah

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Sulsel Surya Darma enggan menanggapi serius soal video dugaan kampanye hitam yang beredar itu. Dia juga membantah kabar bahwa wanita di dalam video merupakan kader PKS, karena bisa jadi ada pencatutan logo.

Prabowo Luncurkan Coretax, Berlaku 1 Januari 2025

Surya mengatakan, pada dasarnya PKS mengampanyekan capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tetap dalam koridor hukum. Upaya kampanye menjauhi praktik kampanye hitam.

“Bagusnya dilacak asal di mana dapat pertama kali video ini. PKS normatif saja, tidak boleh produksi hoaks dan fitnah, meski suhu politik sudah sangat panas,” katanya, dihubungi secara terpisah. (mus)

Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di kawasan Jakarta Pusat, Senin, 18 November 2024

OCCRP Akui Tak Punya Bukti, Muruah Jokowi Dinilai Tetap Terjaga di Mata Dunia

Dalam situs resminya, OCCRP mengakui tidak punya bukti Jokowi terlibat dalam korupsi untuk keuntungan finansial pribadi selama jadi Presiden.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025