Penghitungan Suara Pilpres Rawan Kecurangan

Petugas KPU Mamuju menyusun kotak suara Pemilu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Tado

VIVA - Mantan Komisioner KPU, Chusnul Mariyah, meminta masyarakat bersama-sama memantau potensi kecurangan di Pemilu 2019. Menurutnya, dari berbagai aspek dan aktornya, kecurangan bisa terjadi karena longgarnya aturan perundang-undangan yang mengatur teknis pelaksanaan pemilu.

Istri Andre Taulany Diduga Pernah Hina Prabowo Sakit Jiwa di Pilpres 2019

"Dari mulai aturan, itu bisa saja aturannya memudahkan kecurangan. Coba dicek peraturan KPU tentang penghitungan suara pada saat hari H, itu pilpresnya di depan atau di belakang? Yang kita baca, penghitungan suara pilpres itu di belakang," kata Chusnul di Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Senin 25 Februari 2019.

Menurut dia, penghitungan surat suara pilpres yang ada di akhir rawan menimbulkan kecurangan. Karena, secara psikologis, para penyelenggara pemilu, saksi, maupun masyarakat, telah kelelahan.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Anda bisa bayangkan, sudah jam 11 malam, semua sudah capek, terakhir baru kita hitung surat suara pilpres," kata Chusnul.

Kemudian, Chusnul juga menyoroti calon petahana yang maju baik di pemilihan legislatif maupun presiden. Chusnul mengatakan gerak-gerik petahana harus benar-benar dipantau.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Sebab, katanya, hanya para calon petahanalah yang saat ini memiliki akses dan menguasai aparatur negara, APBN dan juga APBD baik di legislatif maupun di eksekutif.

"Ini juga harus diawasi, sejauh mana mereka menggunakan akses anggaran APBN dan APBD untuk kemudian itu bisa menguntungkan diri sendiri," kata dia.

 Bahlil Lahadalia Dilantik oleh Presiden Jokowi Menjadi Menteri ESDM

Bahlil: Saya yang Usulkan Pilpres 2024 Ditunda Ketika Jadi Menteri Investasi, bukan Jokowi

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia kembali pasang badan untuk Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) bahwa dirinya yang mengusulkan ide agar menunda waktu Pemilih

img_title
VIVA.co.id
31 Desember 2024