Begini Cara KPU Dalami Rekam Jejak Caleg Eks Koruptor

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Pramono Ubaid.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Komisi Pemilihan Umum tengah melakukan pengecekan data caleg berlatar belakang mantan narapidana kasus korupsi. Hal ini dilakukan, sebelum KPU mengumumkan ke publik.

KPU Jelaskan Persiapan Jelang Pencoblosan Pilkada Serentak 2024

"Siang ini, kami terus periksa dan konfirmasi ke teman KPU daerah," kata Komisioner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi di kantor KPU RI, Jakarta, Rabu 30 Januari 2019.

Menurut Pramomo, KPU juga mengumpulkan data dari berbagai kelompok masyarakat sipil, mengenai sepak terjang para caleg. Rencananya, KPU tak hanya mengumumkan caleg eks napi korupsi, namun kasus lain seperti misalnya nnarkoba.  

KPU Gandeng TNI-Polri Distribusikan Logistik Pilkada Serentak 2024 ke Daerah Rawan

"Kita minta informasi ke teman-teman masyarakat sipil, untuk menyandingkan data. Jadi, sebelum kita rilis, kita sandingkan data," ujarnya.

Menurutnya, pengecekan data dengan informasi dari daerah menjadi sangat penting. Alasannya, karena rekam jejak para mantan terpidana yang menjadi caleg saat ini di daerah.

KPU Umumkan Penerimaan Masukan dan Tanggapan Masyarakat Terhadap Cagub-Cawagub Jakarta 2024

Terutama, para napi mantan koruptor yang menjadi caleg. Maka itu, kata dia, napi kasus korupsi ancaman tuntutan pidananya selalu di atas lima tahun penjara.

"Kalau kasus korupsi pasti ancamannya di atas lima tahun. Yang disebut di undang-undang itu ancamannya lebih dari lima tahun, bukan vonis," katanya. (asp)

Ketua KPU Mochammad Afifuddin

Data C Hasil Tingkat Provinsi Sudah Masuk 97,75 Persen, Ini Rinciannya

Ada beberapa provinsi sudah 100 persen dalam mengunggah C Hasil untuk tingkat provinsi. Yaitu Sulawesi Utara, Bengkulu, Jakarta, Gorontalo, bali, lampung, Sulawesi Barat.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024