PKS Sindir Polisi: Jika Serius, Indonesia Barokah Tak Sulit Diungkap

Tabloid Indonesia Barokah menyebar di masjid-masjid Bekasi.
Sumber :
  • VIVA/ Dani.

VIVA – Kubu pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyindir lambannya aparat dalam merespons kasus Tabloid Indonesia Barokah. Sekretaris bidang Polhukam DPP Partai Keadilan Sejahtera, Suhud Alynuddin menyindir seharusnya aparat tidak sulit dalam penyebaran tabloid itu.

Istri Andre Taulany Diduga Pernah Hina Prabowo Sakit Jiwa di Pilpres 2019

"Harus diusut tuntas oleh aparat Kepolisian. Jika aparat serius, kami kira tak terlalu sulit (diungkap)," ujar Suhud, saat dihubungi, Selasa 29 Januari 2019.

Suhud menyebut, dari informasi yang diketahuinya, peredaran tabloid itu dilakukan lewat jasa pengiriman dalam jumlah dan biaya besar. Ia pun menyerahkan kasus ini kepada aparat penegak hukum. Pihak aparat harus berani menindak tegas terhadap pihak-pihak yang menyebarkan tabloid tersebut.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Sebagaimana mereka sangat tegas dan cekatan, saat menindak pihak-pihak yang mengkritik pemerintah," kata Suhud.

Kemudian, ia menegaskan bahwa keberadaan Tabloid Indonesia Barokah merupakan bentuk kampanye hitam. Beredarnya tabloid itu, berpotensi memicu kegaduhan di masyarakat.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

“Peredaran tabloid hitam mencederai semangat pemilu jujur, beradab, dan bertanggung jawab," kata Suhud.

Beredarnya Tabloid Indonesia Barokah membuat heboh publik, karena muncul di tengah dinamika kampanye Pilpres 2019. Konten tabloid itu dinilai menyudutkan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Lalu, ada juga yang menyudutkan Aksi Reuni 212 pada Desember 2018 lalu.

Selain di Blora Jawa Tengah, Indonesia Barokah juga beredar di Jawa Barat seperti Bekasi dan Depok. (asp)

 Bahlil Lahadalia Dilantik oleh Presiden Jokowi Menjadi Menteri ESDM

Bahlil: Saya yang Usulkan Pilpres 2024 Ditunda Ketika Jadi Menteri Investasi, bukan Jokowi

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia kembali pasang badan untuk Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) bahwa dirinya yang mengusulkan ide agar menunda waktu Pemilih

img_title
VIVA.co.id
31 Desember 2024